ASAL MUASAL HURUF - HURUF MUDHORI YANG EMPAT ( HAMZAH,YA,TA DAN NUN) DAN UNDUH KITABNYA DISINI

Kajian Ke 81

بــــــــسم الله الرحمن الرحيم,وبه نستعين الحمدلله وصلى 
الله على سيدنامحمد وعلى آله أجمعين
Diskripsi
Sebagian para pelajar Bahasa Arab
memang ada  saja sosok yang berjiwa kritis dan senang bertanya , salah satu diantara pertanyaannya adalah; dari mana asalnya huruf - huruf mudhoraah ini?

Pertanyaan ini agak aneh; hampir - hampir saya jawab " tanya aja ama Malaikat Jibril atau Iblis 😅😂 karena 2 makhluk itu lebih faham dari kita semua" sembari tersenyum sendiri...

Namun begitu ternyata ada juga ulama yang memberikan jawabannya secara  ilmiah ; silahkan pemirsa bisa baca disini⬇

Pembahasan
Huruf-huruf mudharik itu ada empat yaitu Hamzah,Nun, Ya' dan Ta (disingkat dengan Istilah ANITA 🤗) yang selalu muncul di awal fi'il mudhor'i.

Penambahan huruf yang 4 tersebut di awal setiap fi'il mudhori itu merupakan keharusan dan merupakan bagian dari definisi fi'il mudhori itu sendiri, berkata Imam zamakhsyari di dalam definisinya huruf hamzah,Nun,Ya dan Ta  selalu menyertai fi'il mudhori diawal kata dalam setiap kata dengan bentuk Fiil Mudhari.

Menurut hemat saya jika salah satu huruf mudhorik tidak muncul dalam dalam suatu kata kerja atau fi'il maka kata itu tidaklah dikatakan fi'il mudhorik,coba perhatikan definisi fi'il mudhori dalam kitab kitab Nahwu yang ringan.

Oleh sebab itu pada istilah mukhotob dan Ghoibah dengan mengambil contohnya : تفعل sedangkan untuk istilah Ghaib dengan contohnya: يفعل dan untuk istilah mutakallim Wahdah dengan contohnya : أفعل sedangkan jamak dengan contohnya : نفعل،huruf-huruf inilah yang dinamakan huruf tambahan atau zaidah, di dalam huruf tersebut terdapat unsur makna yang mengandung keterangan waktu atau masa yaitu sedang akan dan telah.

[Mukhotob = seorang laki yang diajak berbicara]
[Ghoibah = seorang wanita yang dibicarakan oleh pihak berdialog]
[ Ghoib = seorang lelaki yang dibicarakan oleh pihak berdialog]

Jika kamu bertanya mengenai asal huruf-huruf tersebut maka Syekh As suhaili di dalam Kitab nya bernama Nataijul Fikri beliau mengatakan :  Walaupun bersatatus sebagai huruf tambahan di awal dari setiap kata pada fi'il mudhori huruf-huruf ziyadah (tambahan)itu memberitahukan sebagai tanda sebagai bentuk fiil mudhorik.

Fiil-fiil tersebut yakni fi'il mudhori hanya bermakna jika sebelum fi'il itu terdapat(salah satu dari) huruf yang empat dan di dalam fi'il tersebut mengandung pengertian massa, maka huruf-huruf tambahan itu bagi fi'il mudhorik dapat memberi isyarat di dalam ucapan lisan terhadap adanya (unsur )waktu , yang selaras  dalam hati dalam Sanubari pada saat menjelaskan suatu hal.

Kalau kamu tanya lagi Mengapa huruf-huruf 4 ini yang terpakai ( dalam mengawali bentuk kata fiil mudhorik) ;mengapa bukan huruf hijaiyah yang lainnya ?,  beliau menjawab begini : "asal muasal huruf yang 4 ialah huruf  Ya(ي) karena memang kondisi kehadiran huruf Ya ini tidak membutuhkan perbedaan antara Muzakkar dan muannas yaitu adalah kata kerja untuk jamak bagi wanita.


Alasan yang lain ada yang menyebutkan bahwa tambahan huruf-huruf ini berasal dari huruf-huruf mad dan huruf layyin yaitu (Alif , Ya dan wawu ) sedangkan wawu tidak ditambahkan sebagai huruf mudhoraah yang empat tersebut karena tujuannya agar tidak menyerupai huruf wawu athaf dan alasan yang lain terdapat di dalam kitab yang lain .

Menurut penulis : Maka tidak dikatakan (وفعل)tapi dengan huruf Ya menjadi (يفعل).

Ini ibrohnya :

حروف المضارعة هي الهمزة والنون والتاء والياء التي تكون في صدر الفعل المضارع، وزيادتها في أوله لازمة، بل هي جزء من تعريفه. قال الزّمخشري في تعريفه: "وهو ما يعقب في صدره الهمزة والنّون والتّاء والياء. وذلك في قولك للمخاطب أو الغائبة: تفعل. وللغائب: يفعل. وللمتكلّم: أفعل. وله إذا كان معه غيره واحدًا أو جماعة: نفعل. وتسمّى الزّوائد الأربع، ويشترك فيه الحاضر والمستقبل...."1. فإن سألت عن أصل هذه الحروف ومن أين جاءت؟ أجابك السّهيلي في نتائجه بقوله: "وإن كان المعنى الزّائد أولاً كانت الزّيادة المنبئة عنه أولاً، مسبقة على حروف الكلمة، كهذه الزّوائد الأربع، فإنّما تنبئ أنّ الفعل لم يحصل بعد لفاعله، وأن بينه وبين تحصيله جزءًا من الزّمان، فكان الحرف الزَّائد السَّابق للفظ الفعل مشيرًا في اللِّسان إلى ذلك الجزء من الزَّمان، مرتَّبًا في البيان على حسب ترتُّب المعنى في الجنان "2.
فإن سألت: لم كانت هذه الأحرف الأربعة دون غيرها من حروف الهجاء؟ أجابك بقوله: " إنَّ الأصل في هذه الزّوائد الياء، بدليل كونها في الموضع الذي لا يحتاج فيه إلى الفرق بين مذكّر ومؤنّث، وهو فعل جماعة النِّساء.
دليل آخر: وهو أنَّ أصل الزِّيادة لحروف المدّ واللِّين، والواو لا تزاد أولاً كيلا تشبه واو العطف، ولعلّة أخرى تذكر في باب التّصريف3، والألف لا

1 المفصّل في علم العربيّة ص 244.
2 نتائج الفكر ص 91

Sedangkan huruf nun pada awal fi'il mudhori misalnya kata (نفعل) itu diambil dari huruf nun pada kata nahnu (نحن ),tapi keterangan ini hanya  menurut pengamatan saya sendiri, perhatikan  Bab mengenai  dhomir mustatir wujuban silahkan diperhatikan di situ
الضمير المستتر وجوبا 
Salah satu Contoh :

نفهمُ : تقديره نفهم نحن 
Kata   نفهم diperkirakan (taqdirnya)  نفهم نحن

Begitulah juga huruf-huruf yang lain

wallahualam

Ahmad Hikam Suni

Keritik saran ditunggu disini di grup ini:

Kelik link Biru ⬇
Konsul W.a Disini

Referensi
1 المفصّل في علم العربيّة ص 244.
Unduh Kitabnya Disini
2 نتائج الفكر ص 117.

Komentar

Postingan Populer