"ZIKIR ! TAPI TIDAK TAHU MAKNANYA,DITERIMAKAH ?? INI JAWABANNYA. . ."

بــــــــسم الله الرحمن الرحيم,وبه نستعين الحمدلله وصلى الله على سيدنامحمد وعلى آله
أجمعين

Pengajian Ke 81


Deskripsi
Banyak diantara kita kaum muslimin ; masih samar ; bertanya - tanya dalam hati  masing - masing ; kaitannya tentang zikir yang pengamalnya tidak faham isi zikirnya sendiri ; apakah sah zikir-zikir yang pengamalnya tidak mengetahui maknanya ? Apakah berefek pahala? Bagaimana pandangan ulama dalam hal ini?

Pembahasan
قلت : فيه إجابتان لذه المسألة ،أولهما : إتفاق الجمهور على أن التلاوة مطلقا مثابة قارئها وإن لم يفهم معنى الذي قرأ،بخلاف الثاني فإن الأذكار غير القرءان مندوبة و مطلوبة من فهمها ولو على الإجمال وبه يرجى ثوبه بإذن الله،
والإختصار المذكور على ماجمعنا من فتاوى العلماء المشهورة المعروفة عند أهل العلم من السنية، والله أعلم
,وههنا ذيلناه كما يأتي ،إن شاء الله تعالى....


Untuk hal ini  terdapat dua Jawaban :
1.Kesepakatan para ulama zikir dari bacaan Al - Quran secara muthlak tetap diberi pahala walaupun pembacanya tidak memahami maknanya

2.Zikir -zikir selain dari Al Quran disunahkan atau dianjurkan untuk  mengetahui artinya walau secara  global ; yang dengan mengetahui  artinya pahala bisa dihasilkan dengan izin Allah Ta'ala.

Dua Jawaban ini merupakan rangkuman dari Fatwa- fatwa para Ulama yang masyhur dari kalangan Ahli Sunnah"

Di sini saya sertakan Fatwa para ulama tersebut sebagai berikut :

Pertama :
Ibnu Hajar Al-‘Asqalani rahimahullah berkata:

وَلَا يُشْتَرَطُ اسْتِحْضَارُهُ لِمَعْنَاهُ وَلَكِنْ يُشْتَرَطُ أَنْ لَا يَقْصِدَ بِهِ غَيْرَ مَعْنَاهُ وَإِنِ انْضَافَ إِلَى النُّطْقِ الذِّكْرُ بِالْقَلْبِ فَهُوَ أَكْمَلُ فَإِنِ انْضَافَ إِلَى ذَلِكَ اسْتِحْضَارُ مَعْنَى الذِّكْرِ وَمَا اشْتَمَلَ عَلَيْهِ مِنْ تَعْظِيمِ اللَّهِ تَعَالَى وَنَفْيِ النَّقَائِصِ عَنْهُ ازْدَادَ كَمَالًا

Dan tidak disyaratkan untuk mengetahui makna dzikir ketika berdzikir, akan tetapi disyaratkan agar dia tidak bermaksud selain makna dzikir tersebut.. Dan seandainya ketika mengucapkan dzikir dibarengi dengan dzikir hati maka hal ini lebih utama. Dan jika dibarengi lagi dengan mengetahui makna dzikir dan apa yang terkandung di dalamnya dari mengagungkan Allah dan meniadakan kekurangan dari Allah maka dia lebih-lebih utama” (Fathu Al-Baari 11/209)

Ini menunjukkan anjuran mengetahui maknanya secara global.

Kedua :
Dalam kitab Hasyiyata Al-Qulyubi Wa Umairoh dijelaskan:

(والذكر) أي تدبره بمعرفة معانيه. قال شيخنا: ولا يثاب عليه إلا إن عرف معناه ولو إجمالا بخلاف القرآن للتعبد به. وقال ابن عبد الحق: يثاب مطلقا كالقرآن

Tidak diberi pahala dalam melantunkan dzikir kecuali jika memahami arti dari dzikir tersebut meskipun secara global. Hal ini berbeda dengan Al-Quran (yang tetap diberi pahala atas membacanya walaupun sama sekali tidak memahami maknanya) sebab Al-Quran dibaca tujuannya pasti untuk ibadah. Imam Ibnu Abdil Haq berkata “orang yg melantunkan dzikir diberi pahala secara mutlak”

Pendapat kedua ini menguatkan pendapat Ibnu Hajar diatas 

Ketiga : 
Dalam kitab NihayatuZaain

ﻭﺗﺪﺑﺮ ﺫﻛﺮ ﻭﻻ ﻳﺜﺎﺏ ﻋﻠﻴﻪ ﺇﻻ ﺃﻥ ﻋﺮﻑ ﻣﻌﻨﺎﻩ ﻭﻟﻮ ﺑﻮﺟﻪ ﻛﻤﺎ ﺃﻓﺎﺩﻩ ﺍﻟﻮﻧﺎﺋﻲ.

ﻭﻗﺎﻝ ﺍﻟﺸﺒﺮﺍﻣﻠﺴﻲ ﻻ ﺑﺪ ﺃﻥ ﻳﻌﺮﻓﻪ ﻭﻟﻮ ﺑﻮﺟﻪ. ﻭﻣﻦ ﺍﻟﻮﺟﻪ ﺍﻟﻜﺎﻓﻲ ﺃﻥ ﻳﺘﺼﻮﺭ ﺃﻥ ﻓﻲ ﺍﻟﺘﺴﺒﻴﺢ ﻭﺍﻟﺘﺤﻤﻴﺪ ﻭﻧﺤﻮﻫﻤﺎ ﺗﻌﻈﻴﻤﺎ ﻟﻠﻪ ﻭﺛﻨﺎﺀ ﻋﻠﻴﻪ. ﺍﻧﺘﻬﻰ

ﻭﻗﺎﻝ ﺍﻟﺸﻨﻮﺍﻧﻲ ﻓﻘﺪ ﻗﺎﻝ ﺍﻷﻛﺎﺑﺮ ﺍﻷﺧﻴﺎﺭ ﺃﻥ ﺍﻟﺸﺨﺺ ﻻ ﻳﺜﺎﺏ ﻋﻠﻰ ﺍﻟﺬﻛﺮ ﺇﻻ ﺇﺫﺍ ﻋﺮﻑ ﻣﻌﻨﺎﻩ ﻭﺍﺳﺘﺤﻀﺮﻩ ﻭﻟﻮ ﺇﺟﻤﺎﻻ ﻣﺎ ﻋﺪﺍ ﺍﻟﻘﺮﺁﻥ ﻭﺍﻟﺼﻼﺓ ﻭﺍﻟﺴﻼﻡ ﻋﻠﻰ ﺍﻟﻨﺒﻲ ﺍﻟﻤﺨﺘﺎﺭ . ﺍﻫ
(ﻧﻬﺎﻳﺔ ﺍﻟﺰﻳﻦ ﻓﻲ ﺇﺭﺷﺎﺩ ﺍﻟﻤﺒﺘﺪﺋﻴﻦ ص 76 )
Dan (sunnah) merenungi (makna) dzikir (secara global), dzikir itu tidak akan dibalas dg pahala kecuali bila diketahui/dimengerti maknanya meskipun secara global, sebagaimana keterangan oleh al-Wana`i.

Imam al-Syibramulsi berkata: Harus diketahui/dimengerti maknanya meskipun secara global, dan langkah yang dianggap cukup dalam hal itu adalah hendaknya bisa digambarkan bahwa dalam Tasbih dan Tahmid dan contoh sesamanya itu mengandung unsur pengagungan terhadap Allah serta sebagai bentuk pujian terhadanya. Selesai

Imam al-Syanwani berkata: Para ulama besar terpilih berkata: Seseorang hanya diberi pahala atas dzikirnya jika dia mengetahui maknanya dan mampu menghadirkannya dalam hati meskipun secara global, terkecuali bacaan al-Qur`an dan Shalawat Salam terhadap Nabi Yg Terpilih (Muhammad ibn 'Abdillah).

Keempat
Dalam Kitab Fathul Muin 
ﻭﻗﻀﻴﺔ ﻛﻼﻣﻬﻢ ﺣﺼﻮﻝ ﺛﻮﺍﺏ ﺍﻟﺬﻛﺮ ﻭﺇﻥ ﺟﻬﻞ ﻣﻌﻨﺎﻩ، ﻭﻧﻈﺮ ﻓﻴﻪ ﺍﻷﺳﻨﻮﻱ. ﻭﻻ ﻳﺄﺗﻲ ﻫﺬﺍ ﻓﻲ ﺍﻟﻘﺮﺁﻥ ﻟﻠﺘﻌﺒﺪ ﺑﻠﻔﻈﻪ ﻓﺄﺛﻴﺐ ﻗﺎﺭﺋﻪ ﻭﺇﻥ ﻟﻢ ﻳﻌﺮﻑ ﻣﻌﻨﺎﻩ، ﺑﺨﻼﻑ ﺍﻟﺬﻛﺮ ﻻ ﺑﺪ ﺃﻥ ﻳﻌﺮﻓﻪ ﻭﻟﻮ ﺑﻮﺟﻪ. ﺍﻧﺘﻬﻰ

{ﻓﺘﺢ ﺍﻟﻤﻌﻴﻦ - ﺍﻟﻤﻠﻴﺒﺎﺭﻱ ﺍﻟﻬﻨﺪﻱ - ﺝ - ١ ﺍﻟﺼﻔﺤﺔ ٢١٨ - ٢١٩}

Keputusan pendapat para ulama ahli fiqh adalah hasilnya pahala untuk dzikir meskipun tidak diketahui maknanya, dan dalam hal ini al-Asnawi mempunyai pertimbangan lain. Dan pertimbangan tersebut tidak berlaku pada pembacaan al-Qur`an karena ada nilai ibadah dengan lafadznya sehingga orang yg membacanya tetap diberi pahala meskipun tidak tau maknanya. Hal itu berbeda dg dzikir yg diharuskan untuk mengetahui maknanya meskipun secara global atau kesimpulannya saja. Selesai

Kelima
Dalam Kasyifatussaja..
تنبيه...
قال العلماء رضي الله تعالى عنهم :
اعلم انه لا يثاب ذاكر على ذكره الا اذا عرف معناه ولو إجمالا بخلاف القرآن فيثاب قارئه 
مطلقا نبه على ذالك القليوبي

Berkata para Alim Ulama radhiallohu'anhum :
Ketahuilah! Bahwasanya seorang berzikir tidak diberi pahala atas zikirnya sampai ia mengetahui makna yang ia zikirkan walau memahaminya secara global,lain halnya dengan Talawatul Quran yang pahalanya tetap diberikan secara muthlak ,demikian peringatan yang disampaikan oleh Al Qolyubi

Keenam
Dalam I'anah Tholibin

ﻗﻮﻟﻪ: ﻭﻗﻀﻴﺔ ﻛﻼﻣﻬﻢ ﺃﻱ ﺍﻟﻔﻘﻬﺎﺀ. ﻗﻮﻟﻪ: ﻭﻧﻈﺮ ﻓﻴﻪ ﺃﻱ ﻓﻲ ﺣﺼﻮﻝ ﺍﻟﺜﻮﺍﺏ ﻣﻊ ﺟﻬﻞ ﺍﻟﻤﻌﻨﻰ. ﻗﻮﻟﻪ: ﻭﻻﻳﺄﺗﻲ ﻫﺬﺍ ﺃﻱ ﺍﻟﺘﻨﻈﻴﺮ ﺍﻟﻤﺬﻛﻮﺭ. ﻗﻮﻟﻪ: ﻟﻠﺘﻌﺒﺪ ﺑﻠﻔﻈﻪ ﺃﻱ ﺍﻟﻘﺮﺁﻥ. ﻗﻮﻟﻪ: ﻓﺄﺛﻴﺐ ﻗﺎﺭﺋﻪ ﺃﻱ ﺍﻟﻘﺮﺁﻥ. ﻗﻮﻟﻪ: ﺑﺨﻼﻑ ﺍﻟﺬﻛﺮ ﺧﺒﺮ ﻟﻤﺒﺘﺪﺃ ﻣﺤﺬﻭﻑ، ﺃﻱ ﻭﻫﺬﺍ ﺑﺨﻼﻑ ﺍﻟﺬﻛﺮ. ﻗﻮﻟﻪ: ﻻ ﺑﺪ ﺇﻟﺦ ﺍﻷﻭﻟﻰ ﺯﻳﺎﺩﺓ ﻓﺎﺀ ﺍﻟﺘﻔﺮﻳﻊ. ﻭﻗﻮﻟﻪ: ﺃﻥ ﻳﻌﺮﻓﻪ ﺃﻱ ﻣﻌﻨﻰ ﺍﻟﺬﻛﺮ. ﻗﻮﻟﻪ: ﻭﻟﻮ ﺑﻮﺟﻪ ﺃﻱ ﺑﺄﻥ ﻳﻌﺮﻑ ﺃﻥ ﻓﻲ ﺍﻟﺘﺴﺒﻴﺢ ﻭﺍﻟﺘﺤﻤﻴﺪ ﻭﻧﺤﻮﻫﻤﺎ ﺗﻌﻈﻴﻤﺎ ﻟﻠﻪ ﻭﺛﻨﺎﺀ ﻋﻠﻴﻪ. ﺍﻫ

ﺇﻋﺎﻧﺔ ﺍﻟﻄﺎﻟﺒﻴﻦ - ﺍﻟﺒﻜﺮﻱ ﺍﻟﺪﻣﻴﺎﻃﻲ - ﺝ ١ - ﺍﻟﺼﻔﺤﺔ ٢١٨ - ٢١٩:
Terjemahan Bebas
Keputusan para ulama zikir yang disertai ketidak tahun artinya tetap  berpahala yakni tilawatul quran,beda halnya  dengan zikir selain Quran secara global untuk diketahui maknanya,dengan ini pahala bisa diperoleh.

Alhamdulillah  semoga bermafaat

Ahmad Hikam Suni

Ikuti G.W.A disini
Kajian Kitab Kuning

Komentar

Postingan Populer