Tokoh Qadhi Abu Bakar Ternyata Dua Sosok Berbeda

Siapakah Qāḍī Abū Bakar?
Dalam sejarah Islam, nama Qāḍī Abū Bakar bukan merujuk pada satu orang saja. “Qāḍī” berarti hakim atau ahli hukum, sementara “Abū Bakar” adalah gelar panggilan yang cukup umum digunakan para ulama. Karena itu, beberapa tokoh besar dikenal dengan sebutan serupa.

Namun, ada dua ulama yang paling masyhur ketika nama “Qāḍī Abū Bakar” disebut.
1. Qāḍī Abū Bakar al-Bāqillānī (w. 403 H)
Beliau adalah salah satu tokoh penting dalam mazhab Asy‘ari, khususnya dalam bidang aqidah dan ilmu kalam.
Al-Bāqillānī dikenal dengan kecerdasan dan kemampuan debatnya yang sangat kuat. Ia banyak menulis karya besar yang membahas keesaan Allah, sifat-sifat-Nya, serta bantahan terhadap kelompok-kelompok yang menyimpang pada masanya.
Karena ketegasan dan kedalamannya dalam berargumentasi, namanya dihormati hingga sekarang dalam studi aqidah Islam.

2. Qāḍī Abū Bakr ibn al-‘Arabī (w. 543 H)
Tokoh besar lainnya adalah Ibn al-‘Arabī, ulama asal Andalusia yang menguasai berbagai cabang ilmu: tafsir, hadis, dan fikih Maliki.
Beliau adalah penulis kitab terkenal Ahkām al-Qur’ān, sebuah karya mendalam tentang hukum-hukum dalam Al-Qur'an.
Selain keluasan ilmunya, Ibn al-‘Arabī dikenal sebagai sosok yang memiliki kedalaman spiritual, sehingga banyak tulisannya bernuansa hikmah dan nasihat.

Mengapa Nama Ini Sering Disebut Pendek?
Karena kedua tokoh di atas sama-sama besar dan dihormati, banyak orang hanya menyebut mereka secara singkat sebagai:
“Qāḍī Abū Bakar”
Padahal masing-masing memiliki latar belakang dan spesialisasi ilmu yang berbeda.

Ringkasan Akhir
Jadi, ketika mendengar nama “Qāḍī Abū Bakar”, kita sebenarnya berbicara tentang dua ulama besar:
al-Bāqillānī, pakar aqidah dan ilmu kalam,
Ibn al-‘Arabī, ahli fikih, tafsir, dan tasawuf.

Mereka bukan penulis kutipan motivasi modern, tetapi tokoh klasik yang pengaruh ilmunya tetap dirasakan hingga hari ini.

Komentar

Postingan Populer