Sebelum Adanya Gelap dan Terang: Apa Sebenarnya yang Ada?
بــــــــسم الله الرØÙ…Ù† الرØÙŠÙ…،الØÙ…دلله رب العالمين، وبه نستعين مصليا ومسلما على سيدنامØÙ…د الأمي Ùˆ على آله ÙˆØµØØ¨Ù‡ أجمعين. أمابعد:
Kalau kita baca sebuah ayat
“ÙˆَجَعَÙ„َ الظُّÙ„ُÙ…َاتِ Ùˆَالنُّورَ” — “( الأنعام :Ù¡ )
"Dan Allah menjadikan kegelapan-kegelapan dan cahaya”,
kadang muncul satu pertanyaan sederhana:
Sebelum gelap dan terang ada… keadaan seperti apa yang ada? Warnanya apa?
Pertanyaan ini menarik, dan ulama sudah membahasnya sejak ribuan tahun lalu. Yuk kita bahas dengan bahasa santai saja.
🌑 1. Sebelum ada apa pun, namanya adalah… “al-‘adam” = tidak ada ( apapun )
Para ulama menyebut keadaan sebelum penciptaan sebagai:
العَدَÙ…ُ المُØْضُ
“Ketiadaan yang murni.”
Artinya:
Tidak ada langit, tidak ada bumi, tidak ada waktu, tidak ada ruang, tidak ada warna, tidak ada gelap, dan tidak ada terang.
Yang ada hanya Allah.
Rasulullah ï·º pernah bersabda:
«ÙƒØ§Ù†َ اللهُ ولَÙ… ÙŠَÙƒُÙ†ْ Ø´َيءٌ غَÙŠْرُÙ‡ُ»
"Allah ada, dan tidak ada sesuatu pun selain-Nya."
(HR. Bukhari)
Jadi sebelum cahaya muncul, sebelum kegelapan ada, sebelum warna terlihat — tidak ada “keadaan” selain keberadaan Allah.
🎨 2. Kalau begitu… warnanya apa?
Jawabannya cukup mengejutkan:
Tidak ada warna sama sekali.
Kenapa? Karena warna hanya ada kalau ada cahaya, benda, dan pantulan.
Kalau tiga hal itu belum diciptakan, maka alam ini masih berada dalam:
لا Ù„َÙˆْÙ†َ، لا Ù…َÙƒَانَ، لا زَÙ…َانَ
“Tidak ada warna, tidak ada tempat, tidak ada waktu.”
Ini ibarat layar kosong… bahkan lebih kosong dari kosong itu sendiri .
Karena layar dan kosong itu pun masih berupa ciptaan, sedangkan kondisi sebelum penciptaan adalah ketiadaan sepenuhnya.
🌌 3. Ketika cahaya dan kegelapan diciptakan
Barulah setelah Allah menciptakan:
النُّور (cahaya)
الظُّÙ„ُÙ…َات (kegelapan-kegelapan)
muncullah konsep yang kita kenal sekarang dengan nama :
warna, arah, jarak, waktu, dan seluruh fenomena alam.
Ulama tafsir menjelaskan:
جعل اللهُ الظُّÙ„ُماتِ والنّورَ أصلَ كلِّ ما سِواهُ
“Allah menjadikan gelap dan terang sebagai dasar dari seluruh ciptaan selain-Nya.”
Artinya: dari dua unsur inilah kehidupan dan alam semesta berjalan.
💡 4. Pelajaran untuk kita (العِبْرَØ©)
Dari pembahasan ringan ini, ada ibrah yang sangat indah:
أصلُÙƒَ العَدَÙ…، وأصلُ الوُجودِ Ù…ِÙ†َ الله
"Asalmu adalah ketiadaan, dan seluruh keberadaan berasal dari Allah."
Kalau semua yang kita miliki dulunya tidak ada, dan Allah-lah yang menjadikannya ada…
maka:
tidak perlu sombong,
tidak perlu terlalu takut kehilangan,
tidak perlu merasa hidup ini tanpa arah.
Karena semuanya berasal dari Allah, dan akan kembali kepada-Nya.
Hikam

Komentar
Posting Komentar
Silahkan Tanggapi ! Bebas Sopan.....