Apa Saja Ucapan Atau Nasehat Maulana Saad Yang Ditolak Para Ulama?”

بــــــــسم الله الرحمن الرحيم 
Nama Maulana Saad sering muncul di pembahasan Jamaah Tabligh belakangan ini. Ada yang membela habis-habisan, ada yang menolak keras. Tapi banyak orang awam sebenarnya tidak tahu:
sebenarnya apa sih yang bikin para ulama—baik dari India maupun Saudi—keberatan dengan ucapan beliau?

Nah, biar ente nggak bingung, kita bahas dengan bahasa sederhana aja. Bayangkan lagi ngopi di warung sambil ngobrol santai.

1. Masalahnya bukan “orangnya”, tapi “ucapannya”

Para ulama besar, termasuk Darul Uloom Deoband, menolak beberapa ucapan Maulana Saad, bukan menolak dirinya secara pribadi.
Begitu juga para ulama Saudi: yang dikritik adalah perkataan-perkataan tertentu yang dianggap melampaui batas, bahkan bisa menyesatkan umat kalau dibiarkan.

2. Ucapan tentang Allah yang dianggap nggak pantas

Ada salah satu ceramah MS yang mengatakan:

> “Allah buta masuk ke rumah orang kafir.”

Buat orang awam mungkin kedengarannya biasa aja.

Tapi dalam ilmu akidah, ini berat sekali.
Ulama Deoband langsung bilang:
➡ Ini ucapan salah, menyesatkan, dan tidak sopan terhadap Allah.

Ibaratnya, ini bukan cuma “kepleset lidah”. Ini malah kepleset akidah.

3. Bilang program dakwahnya nggak bisa diubah Nabi

Ada juga ucapan bahwa “program saya tidak bisa diubah Nabi”.
Kalau dalam obrolan di warung kopi, ini mirip kayak ngomong:
“Saya lebih tahu dari Nabi.”
Tentu para ulama langsung marah besar, karena ini sudah keterlaluan.
➡ Deoband: Ini batil. Salah besar.

4. Mengatakan "agama dimulai dari dirinya"

Ini yang paling panas.
Ada ucapan MS yang intinya terdengar seperti:

> “Agama itu dimulai dari saya.”

Para ulama India bilang:
➡ “Ini ucapan berbahaya. Bisa merusak akidah kalau dipahami secara literal.”

5. Menafsirkan ayat seenaknya

Ini sering disorot: MS suka memaksa ayat Qur’an biar cocok sama program Jamaah Tabligh.

Misal ayat tentang jihad, ditafsirkan jadi:
➡ “Keluar 3 hari, 40 hari, 4 bulan.”

Padahal dalam tafsir ulama mana pun nggak ada yang menghubungkan ayat itu dengan program angka-angka tersebut.

Deoband dan ulama Saudi sepakat:
➡ Ini tafsir ngawur. Nggak bisa dipertanggungjawabkan.

6. Seolah-olah beliau dapat “ilham khusus” Klaim Ilham

Dalam beberapa ceramah, MS terdengar seperti menyebut programnya itu ilham dari Allah yang harus ditaati umat.

Nah, ulama Deoband bilang:
➡ “Ilham boleh jadi petunjuk pribadi. Tapi kalau sudah wajibkan orang lain, itu bid’ah.”

7. “Khuruj” dijadikan selevel ibadah besar

MS sering mengatakan:
Keluar 40 hari = jihad
Keluar 4 bulan = hijrah
Keluar dengan jamaah = lebih utama dari ibadah lain

Qultu : Kata " lebih utama dari Ibadah lain, inilah masalahnya juga.

Ulama Saudi bilang:
➡ Ini mengada-ada dalam agama. Nggak ada dalilnya.

Ibarat jualan pahala yang “tidak ada di menu resminya agama”.

8. Program Jamaah Tabligh dianggap seperti syariat baru

Angka-angka seperti 3 hari, 40 hari, 4 bulan diperlakukan seperti aturan syariat wajib. Padahal itu hanya metode, bukan ibadah.

Deoband bilang ini bid’ah kalau dijadikan “wajib agama”.

9. Menganggap kelompoknya paling benar

MS pernah menyampaikan seolah-olah “keluar bersama Jamaah Tabligh lebih mulia dari amal-amal lain”.

Ulama Saudi menilai ini sudah mirip kultus kelompok.

10. Umpatan pada Sahabat dan istilah yang menghina

Ada beberapa ucapan MS yang terkesan merendahkan sahabat atau memutarbalikkan sejarah.

Misalnya menyebut amal sahabat karena “program”, bukan wahyu.
➡ Deoband: Ini tuduhan terhadap sahabat.


Jadi, apa sebenarnya kesimpulan para ulama?

Para ulama besar, baik dari Deoband maupun Saudi, secara garis besar sepakat:

1. Banyak ucapan Maulana Saad itu keliru dan harus diluruskan.

2. Ada ucapan yang levelnya bahaya untuk akidah.

3. Program dakwah yang dibuatnya tidak boleh dianggap bagian dari syariat.

4. Dakwah bukan berarti memaksakan metode yang tidak ada dalilnya.


Tapi, catatan penting:
mereka tidak memvonis beliau kafir, hanya mengingatkan keras agar umat tidak tertipu.

Kesimpulan Gampangnya 

“Para ulama bukan benci orangnya, tapi benci ucapan-ucapan yang nyerempet bahaya. Karena kalau dibiarkan, umat bisa tersesat tanpa sadar.”

Tulisan ini mempunyai sumber ,kalo ente mau saya akan sertakan 

Samudra Kata 


Komentar

Postingan Populer