Tahukah Kamu Makna “صَافَّاتٍ وَيَقْبِضْنَ”?


بــــــــسم الله الرحمن الرحيم,وبه نستعين الحمدلله وصلى الله سبحانه وبحمده على سيدنامحمد الأمي و آله وصحبه أجمعين 
(Renungan dari Surah Al-Mulk ayat 19)

Tahukah kamu makna dari lafazh ayat “صَافَّاتٍ وَيَقْبِضْنَ” yang disebut Allah dalam Surah Al-Mulk ayat 19? Dua lafazh sederhana ini,telah menyimpan keajaiban besar tentang ciptaan Allah dan kebesaran kekuasaan-Nya.

Allah berfirman:

> أَوَلَمْ يَرَوْا إِلَى الطَّيْرِ فَوْقَهُمْ صَافَّاتٍ وَيَقْبِضْنَ ۚ مَا يُمْسِكُهُنَّ إِلَّا الرَّحْمَٰنُ ۚ إِنَّهُ بِكُلِّ شَيْءٍ بَصِيرٌ
Apakah mereka tidak memperhatikan burung-burung yang terbang di atas mereka dengan mengembangkan dan mengatupkan sayapnya? Tidak ada yang menahannya (keseimbangan mereka di udara) selain Tuhan Yang Maha Pengasih. Sesungguhnya Dia Maha Melihat segala sesuatu.”
(QS. Al-Mulk: 19)


Makna Harfiah
📖 Ṣāffāt (صَافَّاتٍ) berarti burung-burung yang membentangkan sayapnya di udara.
Kata ini berasal dari akar ṣa-fa-fa (ص ف ف) yang berarti “menyusun secara rapat” atau “membuka lebar dengan seimbang.”

Sedangkan Yaqbiḍna (يَقْبِضْنَ) berasal dari akar qa-ba-ḍa (ق ب ض) yang bermakna “menarik, menggenggam, atau mengatupkan.”
Dalam konteks ayat ini, artinya burung yang menekuk atau mengepakkan sayapnya, jadi kata saffat tidak selalu diartikan sebagai para malaikat yang bersusun rapi atau orang-orang yang bersholat jamaah di suatu Sāf solat.

Dengan demikian, kedua lafazh ini menggambarkan dua gerak utama burung di udara: mengembangkan sayap saat melayang, dan mengatupkannya saat mengepak untuk menjaga keseimbangan.

Penjelasan Para Mufassirin 
Para mufassirun terdahulu seperti Imam Al-Ṭabarī, Imam Al-Qurṭubī,Imam Ibnu Katsīr, dan Al-Baghawī memberikan penjelasan yang saling melengkapi:

Imam Al-Ṭabarī menafsirkan bahwa “ṣāffāt” adalah saat burung membentangkan sayapnya di udara tanpa mengepak, sementara “yaqbiḍna” adalah ketika ia menggerakkan sayapnya untuk terbang.

> “Kadang burung itu membentangkan sayapnya, kadang menempelkannya ke tubuhnya.” (Tafsīr al-Ṭabarī, 23/599)

Imam Al-Baghawī menjelaskan:
“Ṣāffāt: membentangkan sayap.
Yaqbiḍna: mengepaknya di udara.” (Tafsīr al-Baghawī, 4/383)

Imam Ibnu Katsīr menegaskan bahwa semua gerakan itu tidak bisa terjadi tanpa izin Allah.
 “Tidak ada yang menahan mereka di udara selain Ar-Raḥmān.” (Tafsīr Ibn Kathīr, 8/178)

Al-Sa‘dī menambahkan bahwa ayat ini adalah bukti lembutnya kekuasaan Allah yang mengatur keseimbangan setiap makhluk.

> “Gerakan mereka yang halus — terkadang membentang, terkadang mengepak — menunjukkan kekuasaan Allah yang menahan mereka agar tidak jatuh.” (Tafsīr al-Sa‘dī, hlm. 832)


Makna dan Pesan Ayat

Allah ﷻ melalui ayat ini mengajak manusia untuk berpikir dan merenung.
Gerakan burung di langit bukan sekadar fenomena alam biasa, tetapi saksi atas kebesaran dan keteraturan ciptaan Allah.

Burung terbang dengan usaha — membentang dan mengepakkan sayapnya — namun yang menahannya di udara bukanlah kekuatan sayap itu sendiri, melainkan kehendak dan kekuasaan Allah Ar-Raḥmān.

Ayat ini juga mengandung pesan tauhid yang mendalam:
bahwa segala sesuatu yang terjadi di alam semesta ini — sekecil apapun gerakannya — berada di bawah kendali Allah Yang Maha Melihat.

🕊️ Kesimpulan
Kalimat “صَافَّاتٍ وَيَقْبِضْنَ” adalah simbol keindahan ciptaan dan kekuasaan Allah yang tak terbatas.
Burung-burung yang membentang dan mengepakkan sayapnya menjadi tanda kebijaksanaan dan keseimbangan ilahi yang mengatur seluruh makhluk.

Setiap kepakan sayap di udara adalah dzikir dalam diam, seolah berkata:

> “Tiada yang menahan kami selain Allah Ar-Raḥmān.”

Maka, ketika kita menatap burung yang terbang tinggi di langit, hendaklah hati kita turut terbang dalam kesadaran akan kebesaran Sang Pencipta.

Qultu
فَمِنْ ذَلِكَ كُلِّهِ، تَحْتَاجُ جَمِيعُ الْمَخْلُوقَاتِ إِلَى عَوْنِ اللَّهِ، وَأَمَّا اللَّهُ فَلَا يَحْتَاجُ إِلَى مَعُونَةِ عِبَادِهِ، وَلَا يَسْتَفِيدُ شَيْئًا مِنْ وعِبَادَتِهِمْ ولاينتفع منهاأصلا
jadi karenanya semua makhluk itu membutuhkan Pertolongan Allah sedangkan Allah tidak membutuhkan pertolongan hambaNya, dan tidak pula mengambil manfaat dari ibadah hambaNya sama sekali (Hikam ) 

اللهم صل وسلم على سيدنا محمد وعلى آل سيدنا محمد بعدد حروف كلام الله، وصل وسلم عليه وآله في أول الكلام وأوسطه وآخره،اللهم آته الوسيلة والفضيلة برحمتك ياأرحم الراحمين
Samudra Kata 

Komentar

Postingan Populer