Seputar Ta'awwudz ; Arti ;Maksudnya; Keutamaan Dan Cara mendapatkan Serta Cara Mengamalkannya
بــــــــسم الله الرحمن الرحيم,وبه نستعين الحمدلله وصلى الله سبحانه وبحمده على سيدنامحمد الأمي وآله وصحبه أجمعين
🌿 Taʿawwudz (التعوّذ): Memohon Perlindungan dari Setan dan Iblis
1️⃣ Arti Dan Istilahnya
📘 Secara Bahasa (اللُّغَة)
Kata Taʿawwudz (التَّعَوُّذ) berasal dari akar kata
عَاذَ – يَعُوذُ – عَوْذًا,
Sedangkan proses i‘lālnya:
1 .عاذَ bentuk dasar (fa‘ala)
2. تَعَاوَذَ bentuk awal saat masuk bab tafa‘‘ul
3 .تَعَوَّذَ terjadi idghām / assimilasi dari تَعَاوَذَ → تَعَوَّذَ
yang berarti meminta perlindungan, berlindung, atau mencari penjagaan dari sesuatu yang ditakuti.
قَالَ ابْنُ فَارِسٍ:
«العين والواو والذال أصلٌ واحدٌ يدلّ على لُزُومٍ وتَحَصُّنٍ
(Ibnu Fāris – Maqāyīs al-Lughah)
“Akar kata (ʿA–W–Ḏ) menunjukkan makna tetapnya perlindungan dan penjagaan diri.”
📙 Secara Istilah (اصطلاحًا)
Taʿawwudz adalah:
> الاستعاذة بالله من الشيطان الرجيم عند ابتداء القراءة.
“Permohonan perlindungan kepada Allah dari setan yang terkutuk ketika hendak memulai bacaan Al-Qur’an.”
📖 Lafaz Taʿawwudz yang Disyariatka
Lafaz paling umum dan disepakati:
> أَعُوذُ بِاللّٰهِ مِنَ الشَّيْطَانِ الرَّجِيمِ
“Aku berlindung kepada Allah dari setan yang terkutuk.”
Beberapa riwayat lain:
Bentuk Lafaz Keterangan
Lengkap
أَعُوذُ بِاللّٰهِ السَّمِيعِ الْعَلِيمِ مِنَ الشَّيْطَانِ الرَّجِيمِ
Menyebut sifat Allah; diriwayatkan dari sebagian salaf
Tambahan penutup
أَعُوذُ بِاللّٰهِ مِنَ الشَّيْطَانِ الرَّجِيمِ إِنَّهُ هُوَ السَّمِيعُ الْعَلِيمُ
Diriwayatkan dari sebagian sahabat
Pendek
أَعُوذُ بِاللّٰهِ مِنَ الشَّيْطَانِ
Kurang sempurna, jarang digunakan
2️⃣ Maksudnya
Taʿawwudz bukan sekadar ucapan pembuka sebelum membaca Al-Qur’an saja , tetapi merupakan sikap rohani seorang hamba yang memohon perlindungan penuh kepada Allah Ta'ala dari bisikan setan yang selalu menghalangi taufiqNya ,rasa khusyuk, dan pemahaman terhadap wahyu atau ayat-ayat Al Quran .
📖 Dalil
> فَإِذَا قَرَأْتَ الْقُرْآنَ فَاسْتَعِذْ بِاللّٰهِ مِنَ الشَّيْطَانِ الرَّجِيمِ
(النحل: 98)
“Apabila engkau hendak membaca Al-Qur’an, maka mohonlah perlindungan kepada Allah Ta'ala dari setan yang terkutuk.”
📘 Ayat ini menjadi dasar hukum, di mana seorang muslim disunnahkannya membaca taʿawwudz sebelum membaca Al-Qur’an, begitulah pandangan menurut para jumhur ulama Rahmatullah Alaihim
⚖️ Hukumnya ; ada 2 Bagian :
1.Jumhur (Syafi‘iyyah, Malikiyyah, Hanabilah): Sunnah mu’akkadah.
2.Jumhur Hanafiyyah: Wajib, berdasarkan zhahir perintah ayat.
🌿 Waktu dan Tempat membaca - nya
1. Ketika akan mulai membaca Al-Qur’an, baik itu, di awal maupun di tengah surah.
2. Tidak dibaca keras kecuali dalam majelis pengajaran.
Adapun pada solat Jahr maka diharuskan membacanya dengan cara sirr , karena taʿawwudz
(أعوذ بالله من الشيطان الرجيم)
itu, bukan bagian dari ayat Al-Qur’an dan disyariatkan dibaca dengan cara sirr (pelan), bukan jahr (keras).
Hal ini kerena Nabi ﷺ tidak mencontohkan jahr, adabnya memang sirr (pelan) dan merupakan pendapat jumhur (mayoritas ulama) dari empat mazhab.
Kata Imam an-Nawawī dalam kitabnya al-Majmū‘ (3/326):
> «وَالتَّعَوُّذُ سُنَّةٌ لِلْقَارِئِ قَبْلَ الْقِرَاءَةِ، سِرًّا فِي الصَّلَاةِ، لَا يُجْهَرُ بِهِ.»
“Taʿawwudz adalah sunnah bagi pembaca Al-Qur’an sebelum membaca, dibaca pelan dalam shalat, tidak disarankan membacanya dengan jahr.”
Jika ada yang nekat membacanya dengan jahr , maka solatnya tidak batal,menurut ijmā‘ (kesepakatan) para ulama.
Namun perbuatannya menyalahi sunnah (khilāf al-awlā) — artinya, tidak dianjurkan dan lebih baik dihindari,kata Al Imam Nawawi :
وَالِاسْتِعَاذَةُ سُنَّةٌ فَإِنْ تَرَكَهَا أَوْ جَهَرَ بِهَا لَمْ تَبْطُلْ صَلَاتُهُ.»
“Isti‘ādzah (taʿawwudz) adalah sunnah. Jika seseorang meninggalkannya atau membacanya dengan keras, maka shalatnya tidak batal.”
3. Tidak dibaca di antara surah dan basmalah saat dalam satu mushaf.
Jadi Maksudnya ada 2 hal yang tidak diperkenankan saat membaca Al Quran :
A.Basmalah , ta'aweudz lalu surat
B.Akhir Surat , ta'awwtz lagi lalu Basmalah
3️⃣ Fadhilah Taʿawwudz
📖 a. Menurut Kitab Tafsīr al-Qurṭubī
> «الاستعاذة سُنَّة عند الجمهور، وفيها سرٌّ عظيم، إذ هي سلاح المؤمن يستدفع بها عدوَّه الشيطان عند قراءته لكلام الرحمن.»
“Isti‘ādzah ( taʿawwudz) adalah sunnah menurut jumhur ulama, dan di dalamnya terdapat rahasia besar, karena ia senjata seorang mukmin untuk menolak musuhnya — setan — ketika hendak membaca kalam Allah.”
🟢 Fadhilah: menjadi senjata rohani yang menolak waswas ( kebimbangan Hati )
📖 b. Menurut Kitab Tafsīr Ibn Kathīr
> «أمر الله تعالى بالاستعاذة عند قراءة القرآن ليصرف القارئ عن وساوس الشيطان، فإن القرآن شفاء لما في الصدور.»
“Allah memerintahkan isti‘ādzah agar pembaca terhindar dari bisikan setan, sebab Al-Qur’an adalah obat bagi hati.”
🟢 Fadhilah: penyembuh hati dan penjaga dari waswas.
📖 c. Menurut Kitab At-Tibyān fī Ādāb Ḥamalat al-Qur’ān – Imam an-Nawawī
> «الاستعاذة مستحبّة عند ابتداء القراءة، وحكمتها أن القارئ يلتجئ إلى الله تعالى من شرّ الشيطان، لئلّا يفسد عليه تلاوته وتدبّره.»
“Disunnahkan karena dengan itu pembaca berlindung dari setan agar tidak merusak bacaan dan tadabburnya.”
🟢 Fadhilah: menjaga kekhusyukan dan keikhlasan dalam tilawah.
📖 d. Menurut kitab Madarij as-Sālikīn – Ibn al-Qayyim
> «الاستعاذة حصنٌ حصينٌ للمؤمن، بها يدفع الشيطان، ومن لم يتعوّذ نال منه الشيطان ما شاء.»
“Isti‘ādzah adalah benteng kokoh; siapa yang tidak ber-taʿawwudz, setan akan menguasainya sesukanya.”
🟢 Fadhilah: benteng keimanan dari serangan batin dan bisikan jahat.
📖 e. Menurut kitab Rūḥ al-Maʿānī – al-Ālūsī
> «الاستعاذة تنزيه للقلب عن وساوس الشيطان، وهي بمثابة الغسل المعنوي قبل الدخول في حضرة كلام الله.»
“Isti‘ādzah adalah penyucian hati dari waswas; ia seperti mandi suci maknawi sebelum memasuki kehadiran kalam Allah.”
🟢 Fadhilah: menyucikan hati sebelum berinteraksi dengan wahyu.
4️⃣ Cara Mendapatkan & Mengamalkannya
📜 1. Membaca dengan Hati yang Hadir
> (Iḥyā’ ʿUlūm ad-Dīn – Imam al-Ghazālī)
“Ketika mengucapkan taʿawwudz, hendaklah sadar se sadar - sadarnya bahwa ia sedang berpegang pada tali Allah (yang amat kuat )dari musuh yang mengintainya (; yaitu setan dan para tentaranya ).”
🔹 Hadirkankan rasa takut (khauf) dan harap (rajā’).
📜 2. Mengulang Bila Hati Gelisah
> (At-Tibyān – Imam an-Nawawī)
“Jika hatinya terganggu atau muncul waswas, hendaklah ia mengulangi taʿawwudz sampai tenang.”
🔹 Ulangi 3 kali bila hati terasa tidak khusyuk.
📜 3. Menyertakan Asmā’ Allah
> (Zād al-Maʿād – Ibn al-Qayyim)
“Sebagian salaf menambah lafaz As-Samī‘ al-‘Alīm karena sifat itu paling sesuai untuk memohon perlindungan dari bisikan setan.”
🔹 Ucapkan versi panjang:
أَعُوذُ بِاللّٰهِ السَّمِيعِ الْعَلِيمِ...
📜 4. Dibaca Saat Ada Bisikan Jahat > (HR. Muslim)
“Jika setan mengganggu dalam shalat, bacalah taʿawwudz dan ludahkan ringan ke kiri tiga kali.”
🔹 Amalkan juga saat muncul iri, marah, atau pikiran buruk.
📜 5. Sebelum Belajar, Menulis, atau Berdakwah > (Rūḥ al-Maʿānī – al-Ālūsī)
“Ulama memulai majelis ilmu dengan isti‘ādzah agar terhindar dari riya’ dan hawa nafsu.”
🔹 Amalkan setiap kali memulai aktivitas ilmu.
📜 6. Dijadikan Wirid Malam
> (Al-Adzkār – Imam an-Nawawī)
“Sebagian salaf membaca taʿawwudz tujuh kali dalam wirid malam sebagai perlindungan dari gangguan jin.”
🔹 Dibaca sebelum tidur atau saat dzikir malam.
🌙 Ringkasan Amalan Harian
Waktu Lafaz Jumlah Tujuan
Sebelum baca Qur’an
أَعُوذُ بِاللّٰهِ مِنَ الشَّيْطَانِ الرَّجِيمِ
1x Adab tilawah
Sebelum tidur Sama 7x Perlindungan malam
Saat waswas Versi panjang 1–3x Tenangkan hati
Saat marah Versi pendek 1x Redakan emosi
Sebelum aktivitas ilmu Sama + basmalah 1x Jaga niat
Dzikir harian Sama 3x Benteng diri
✨ Kesimpulan Hikmah Ulama
> “Taʿawwudz bukan sekadar kalimat pembuka tilawah, tetapi benteng rohani yang meneguhkan hubungan antara hamba dan Rabb-nya, setiap kali hati terancam oleh bisikan setan.”
(Ibn al-Qayyim, Madārij as-Sālikīn)
🟢 Fadhilah tertinggi:
Membersihkan batin dan menyucikan niat — agar bacaan, ilmu, dan amal selalu dalam perlindungan Allah ﷻ.
Salah seorang guru Al Fakir almarhum Ustaz Abdul Hamid Bali pernah menyarankan kepada saya untuk membacanya 10 kali sebelum tidur, tujuannya bisikan- bisikan syaitan
Wallahualam.
Hikam
اللهم صل وسلم على سيدنا محمد وعلى آل سيدنا محمد بعدد حروف كلام الله، وصل وسلم عليه وآله في أول الكلام وأوسطه وآخره،اللهم آته الوسيلة والفضيلة برحمتك ياأرحم الراحمين

Komentar
Posting Komentar
Silahkan Tanggapi ! Bebas Sopan.....