Kata (المُسْتَكْبِرُونَ) & (المُتَكَبِّرُونَ) — Banyak Orang Menyimpulkan Artinya “Orang-orang Sombong”, Tapi Beginilah Perbedaannya!

بــــــــسم الله الرحمن الرحيم 
Di dalam Al-Qur’an, ada dua istilah yang sering diterjemahkan “orang-orang sombong”:
(المُتَكَبِّرُونَ) dan (المُسْتَكْبِرُونَ).
Sekilas memang tampak sama, namun para mufassirin memberikan penjelasannya bahwa keduanya memiliki makna dan kedalaman yang berbeda.

🌿 Makna Bahasa dan Perbedaan Dasar
Kata التكبّر (at-takabbur) berasal dari akar ك ب ر (k-b-r) yang berarti “merasa besar”.
Sedangkan الاستكبار (al-istikbār) berasal dari pola استفعل yang memberi makna “berusaha menjadi besar” atau berarti “menolak tunduk karena merasa besar”.

Dengan kata lain bahwa:
👉 At-takabbur → sikap merasa lebih tinggi dari orang lain.

👉 Al-istikbār → tindakan menolak kebenaran dan enggan tunduk pada perintah Allah karena merasa tinggi.

📖 Penjelasan Para Ulama Dan Mufassirin 

1. Ar-Rāghib al-Aṣfahānī – Al-Mufradāt fī Gharīb al-Qur’ān

> الكِبْرُ: حالة تمنع من قبول الحق، وتدعو إلى ردّه،
والتَّكَبُّر: إظهار الكِبْر،
والاستكبار: التكبر عن قبول الحق، وهو أبلغ من التكبر.

Artinya:
> “Kesombongan (kibr) adalah keadaan yang menghalangi seseorang menerima kebenaran.
Takabbur adalah menampakkan kesombongan.
Sedangkan istikbar adalah menolak kebenaran karena sombong — dan itu lebih parah daripada takabbur.”

2. Ibnu Manzhūr – Lisān al-‘Arab

> الكِبْر والتَّكَبُّر: تعظيم النفس واحتقار الغير،
والاستكبار: الترفع عن الطاعة والتواضع.

Artinya:
> “Kibr dan takabbur adalah membesarkan diri dan merendahkan orang lain.
Sedangkan istikbār berarti meninggikan diri dari pada ikut ketaatan dan kerendahan hati.”

3. Imam At-Ṭabarī – Tafsīr al-Ṭabarī

Dalam tafsir QS. Al-Baqarah: 34:

> إِلَّا إِبْلِيسَ أَبَى وَاسْتَكْبَرَ
Beliau berkata:
> استكبر: تعظّم عن أمر الله واستنكف من السجود.
Artinya:
> “Istakbara berarti merasa besar terhadap perintah Allah dan enggan untuk sujud.”

4. Imam Al-Qurṭubī – Al-Jāmi‘ li Aḥkām al-Qur’ān
> التكبر: أن يرى الإنسان نفسه فوق غيره في صفة من صفات الكمال،
والاستكبار: الامتناع عن قبول الحق والتذلل له.

Artinya:
> “Takabbur ialah seseorang memandang dirinya lebih tinggi dari orang lain dalam hal kebolehan dan kesempurnaan.
Sedangkan istikbār adalah menolak menerima kebenaran dan enggan merendahkan diri di hadapannya.”

🌺 Kesimpulan dari Para Ulama
Istilah Letak Makna Hakikat Dampak
المُتَكَبِّرُونَ 
(orang-orang yang sombong) Sikap dalam hati Merasa lebih tinggi dari orang lain Menjadi angkuh, meremehkan sesama
المُسْتَكْبِرُونَ 
(orang-orang yang menolak tunduk karena sombong) Sikap dan tindakan Menolak perintah Allah, enggan menerima kebenaran Kufur, menentang kebenaran

Jadi kesimpulannya setiap mustakbir pasti mutakabbir, tetapi tidak setiap mutakabbir menjadi mustakbir.
Mustakbir adalah puncak dari kesombongan — ketika hati yang sombong sudah menolak kebenaran secara nyata, ma'adzallohumindzalik 

🌿 Saran Hikmah
Hati-hatilah dengan kesombongan sekecil apa pun, karena ia adalah akar dari penolakan kebenaran.
Kesombongan Iblis bukan sekadar perasaan, tapi tindakan menolak perintah Allah untuk sujud.
Maka Nabi ﷺ bersabda:
> “Tidak akan masuk surga orang yang di dalam hatinya terdapat kesombongan seberat biji sawi.”
(HR. Muslim)

🌾 Kata-kata Hikmah Penutup
> “Kesombongan lahir dari lupa — lupa bahwa semua kelebihan hanyalah titipan.”

“Yang benar-benar besar, tidak perlu merasa besar.”

“Sombong itu memisahkan makhluk dari cahaya, sementara rendah hati menghubungkan makhluk dengan Sang Pencipta.”

Kesimpulan Akhir

> Dari sini kita belajar: setiap makhluk sangat membutuhkan pertolongan Allah,
sedangkan Allah tidak membutuhkan pertolongan hamba-Nya,
dan tidak mengambil manfaat sedikit pun dari ibadah mereka.

📖 Q.S. An-Nahl: 23 & 29

> “Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang sombong lagi membanggakan diri.”

7 Tips Menghindari Kesombongan yang Sudah Lama Bercokol di Hati

1. Sadari Bahwa Semua Nikmat dari Allah
➤ Ucapkan dalam hati: “Ini bukan karena aku, tapi karena Allah menutup aibku.”
(QS. An-Nahl: 53)

2. Biasakan Melihat ke Bawah, Bukan ke Atas
➤ Lihat mereka yang di bawahmu agar hati tidak merasa lebih.
(HR. Muslim)

3. Perbanyak Mengingat Busuknya Dosa Sendiri
➤ Lupa pada dosa membuat hati mudah merasa suci.
(Al-Hasan Al-Bashri)

4. Hormati Siapa Pun, Sekecil Apa Pun Kedudukannya
➤ Rendah hati tampak dari cara kita menghormati orang lain.
(Ibnul Qayyim – Madarij as-Salikin)

5. Jangan Terpikat oleh Pujian, Jangan Luka karena Ejekan
➤ Ucapkan doa:
“Ya Allah, jadikan aku lebih baik dari yang mereka kira.”
(Imam Asy-Syafi‘i)

6. Dekati Lingkungan yang Mau Menegur dengan Lembut
➤ Sahabat dan guru yang jujur adalah cermin hati.
(Imam Al-Ghazali)

7. Perbanyak Sujud dan Doa Rendah Hati
➤ Saat dahi menempel tanah, kesombongan luluh.
اللهم طهر قلبي من الكبر واحفظني من رؤية النفس

🌙 Semoga Allah menjauhkan kita dari segala bentuk kesombongan — lahir maupun batin ( Hikam )

> — Samudra Kata —

Komentar

Postingan Populer