IMAM AZZUHRI; 8 PUJIAN & PENGAKUAN PARA ULAMA KEPADA BELIAU
بــــــــسم الله الرحمن الرحيم,وبه نستعين
الحمدلله وصلى الله سبحانه وبحمده على سيدنامحمد الأمي و آله وصحبه أجمعين
Adapun nama lengkap beliau adalah Abu Bakar Muhammad bin Muslim bin Ubaidillah bin Abdullah bin Syihab Al-Madani Az-Zuhri, atau lebih dikenal dengan nama Ibnu Syihab Az-Zuhri (wafat 123 H). Ia adalah guru Imam Malik bin Anas, Imam Al-Laitsi, Imam Ibnu Abi Dzi’ib, dan imam-imam lainnya dari generasi tabi’it tabi’in. Ia dijuluki al-imâm Al-‘âlim (imam yang ‘alim).
semoga allah subhanahu wa ta'ala memberkahi Roh beliau di alam kubur, mengangkat derajat beliau dan melipat gandakan kebaikan-kebaikan beliau alfatihah....
Adapun pujian para ulama kepada beliau diantaranya adalah sebagai berikut:
- Khalifah Umar bin Abdul Aziz,berkata : “Temuilah al-Zuhri karena sesungguhnya tidak ada yang tersisa saat ini orang yang lebih paham terhadap sunah Rasulullah shallallahu alaihi wasallam daripadanya (al-Zuhri)!”
- Asy-Syafii mengatakan: “Kalau bukan karena az-Zuhri niscaya akan hilang sunnah-sunnah di Madinah.”
- Ad-Darawardi berkata: “Orang yang pertama kali menulis ilmu adalah az-Zuhri.”
- Amr bin Dinar mengatakan, “Aku tidak pernah melihat seorang pun yang lebih mengetahui tentang hadis dibandingkan Ibnu Syihab (Az-Zuhri).”
- Imam Ahmad berkata:
الزهري أحسن الناس حديثا، وأجود الناس إسنادا
“Az-Zuhri adalah manusia yang terbaik haditsnya dan terbagus jalan sanadnya.”
6.Al-Laits menyatakan, “Aku tidak melihat seorang alim pun yang lebih luas ilmunya dibandingkan Imam Az Zuhri. Tatkala dia berbicara tentang targhib (nasihat dan anjuran), engkau akan katakan: ‘Tidak ada yang terbaik kecuali dia’, bila dia berbicara tentang
hari-hari Arab dan penyebutan nasab, engkau akan katakan: ‘Tidak ada penyebutan nasab, engkau akan katakan: ‘Tidak ada yang terbaik kecuali dia’, dan bila dia sedang berbicara tentang Alquran dan hadis, engkau pun akan mengatakan yang semisal.”
Meskipun Hasan al-Bashri dan Ibnu Sirin adalah termasuk para tabi’in senior, tetapi Abu Bakar al-Hudzali mengatakan, “Aku telah duduk bermajelis kepada Hasan al-Bashri dan Ibnu Sirin, tetapi aku tidak melihat seorang pun yang semisal dengan Imam Az-Zuhri.”
7.Imam adz-Dzahabi berkata, “Di antara yang menunjukkan kekuatan
hafalan Imam Az-Zuhri adalah dia mampu hafal Alquran hanya dalam waktu 8 hari.”
Imam Addzahabi dalam kitabnya menjelaskan : “Az-Zuhri adalah orang terbaik (dalam) hadits, dan orang terbaik (dalam) isnad (transmisi hadits).”
hari-hari Arab dan penyebutan nasab, engkau akan katakan: ‘Tidak ada penyebutan nasab, engkau akan katakan: ‘Tidak ada yang terbaik kecuali dia’, dan bila dia sedang berbicara tentang Alquran dan hadis, engkau pun akan mengatakan yang semisal.”
Meskipun Hasan al-Bashri dan Ibnu Sirin adalah termasuk para tabi’in senior, tetapi Abu Bakar al-Hudzali mengatakan, “Aku telah duduk bermajelis kepada Hasan al-Bashri dan Ibnu Sirin, tetapi aku tidak melihat seorang pun yang semisal dengan Imam Az-Zuhri.”
7.Imam adz-Dzahabi berkata, “Di antara yang menunjukkan kekuatan
hafalan Imam Az-Zuhri adalah dia mampu hafal Alquran hanya dalam waktu 8 hari.”
Imam Addzahabi dalam kitabnya menjelaskan : “Az-Zuhri adalah orang terbaik (dalam) hadits, dan orang terbaik (dalam) isnad (transmisi hadits).”
Ibnu Syihab Az-Zuhri adalah ulama yang sangat terkenal kealimannya. Dalam ilmu hadits, beliau dijuluki hâfidh zamânnya, orang yang hafal banyak hadits beserta jalur periwayatannya. Untuk sampai di posisi tersebut, Imam Az-Zuhri harus berjuang dan bersusah payah dalam belajar. Jika dikelompokkan, paling tidak ada dua hal penting dalam proses belajarnya.
Pertama,
Imam Az-Zuhri sangat gemar menuntut ilmu, berkhidmah kepada ahli ilmu, dan sangat memuliakan mereka. Ia membersamai Sayyidina Sa’id bin Al-Musayyab (wafat 94 H), mahaguru para tabi’in, selama delapan tahun. Sa’id bin Al-Musayyab meriwayatkan hadits dari Sayyidina Zaid bin Tsabit, Sayyidah ‘Aisyah, Sayyidina Abdullah bin ‘Abbas, dan sahabat-sahabat nabi lainnya. Ia merupakan menantu Sayyidina Abu Hurairah, dan orang yang paling tahu tentang hadits yang diriwayatkan oleh Sayyidina Abu Hurairah.
(Ad-Dzahabi, Siyrah.NB, juz IV, halaman 219).
Beliau Imam Az-Zuhri pernah mengatakan:
مست ركبتي ركبة سعيد بن المسيب ثماني سنين
Artinya, “Lututku menyentuh lutut (Sayyidina) Sa’id bin Al-Musayyab selama delapan tahun.”
Ini membuktikan bahwa Imam Az-Zuhri belajar secara langsung kepada Sayyidina Sa’id bin Al-Musayyab (talaqqi), hingga lutut mereka saling menyentuh. Hal ini juga menunjukkan kedekatan dan keakrabannya dengan gurunya. Ia belajar tanpa henti selama delapan tahun lamanya.
Di samping itu, beliau gemar berkhidmah kepada para ulama. Ia tidak berat hati, jika khidmahnya tidak diketahui oleh orang lain, termasuk ulama yang dilayaninya. Imam Az-Zuhri mengatakan:
كنت أخدم عبيد الله بن عبد الله، حتى إن كنت أستقي له الماء المالح، وكان يقول لجاريته من بالباب؟
Artinya, “Aku biasa melayani (Imam) ‘Ubaidillah bin Abdullah, sekalipun mengambilkan air asin (air laut) untuknya, dan ia biasa berkata pada pelayannya, ‘siapakah yang di depan pintu?”.
Imam Az-Zuhri memahami bahwa ridha guru atau orang alim membawa keberkahan. Keberkahan itulah yang membuat ilmunya tidak hanya hafalan di dada dan catatan di atas kertas, tapi juga laku yang diamalkan dan disebarkan. Pantas saja jika di kemudian hari, Imam Az-Zuhri melahirkan banyak murid-murid luar biasa. Ia menjadi penanda zaman, begitu juga murid-muridnya. Darinya, mata rantai (sanad) keilmuan semakin bertumbuh dan berkembang hingga sekarang.
Kedua,
Imam Az-Zuhri selalu mencatat semua pelajaran yang didapat dan didengarnya. Ada beberapa riwayat yang menjelaskan soal ini, bahkan tidak jarang ia ditertawakan oleh teman-temannya karena membawa suhuf (lembaran) dan alwâh (papan untuk menulis). Salah satu riwayat mengatakan:
عن أبي الزناد، قال: كنت أطوف أنا والزهري ومعه الألواح والصحف فكنا نضحك به
Artinya, “Dari Abu Zanad, ia berkata: “Aku berkeliling bersama Az-Zuhri, dan ia membawa (semacam) papan (untuk mencatat) dan lembaran (untuk mencatat), kemudian kami menertawakannya.”
Cerita ini diriwayatkan oleh seorang ahli fiqih dan ahli hadits yang diakui kealiman dan ketsiqqahannya, Abu Zanad Abdullah bin Dzakwan (wafat 130 H), guru dari Imam Malik, Imam Al-Laitsi, Imam Sufyan At-Tsauri, dan lain sebagainya. Hal ini menunjukkan bahwa ketekunan Imam Az-Zuhri melebihi teman-temannya, bahkan di saat berkeliling pun, ia tetap membawa lembaran untuk mencatat. Ia selalu bersiap menerima ilmu kapan pun dan di mana pun ia berada. Bersiap andaikan ia bertemu seorang ulama saat berkeliling, atau berpapasan di jalan.
7.Imam Abu Zanad Abdullah bin Dzakwan berkata kepada anaknya:
كنا نكتب الحلال والحرام، وكان ابن شهاب يكتب كلما سمع، فلما احتيج إليه، علمت أنه أعلم الناس
Artinya, “Kami biasa (hanya) menulis (apa yang) halal dan (apa yang) haram. Adapun Ibnu Syihab menulis semua yang didengarnya (tanpa terkecuali). Lalu, ketika (kami) membutuhkannya, aku tahu bahwa Ibnu Syihab adalah orang paling ‘alim.”
Imam Az-Zuhri mencatat semua pelajaran yang diberikan, tanpa memilih ‘mana yang penting’ dan ‘mana yang tidak’. Itulah yang membuat Imam Abu Zanad mengakui bahwa Ibnu Syihab Az-Zuhri adalah orang yang paling alim di kalangan manusia. Namun, perlu diketahui juga, bahwa kebiasaan mencatat Imam al-Zuhri bukan karena daya hafalnya yang lemah, tidak.
8. Imam Ibnu al-Mulaqqin menulis di kitabnya:
ومن حفظ الزهري أنه حفظ القرآن في ثمانين ليلة
Artinya, “(Salah satu bukti kuatnya) hafalan Az-Zuhri adalah, ia menghafal Al-Qur’an dalam (waktu) delapan puluh malam.”
Imam Az-Zuhri terkenal memiliki hafalan yang luar biasa tajam.
Dikatakan Az-Zuhri wafat pada tahun 124 H. Beliau dimakamkan di Syam di sebuah desa bernama Syagbada.
Tulisan di atas sengaja saya kumpulkan untuk menjadi perbendaharaan perpustakaan kami; yang kami simpan di dalam blog yang sederhana ini, yang jelas tulisan di atas mempunyai referensi-referensi terpercaya, Pemirsa bisa memeriksanya di bawah ini! semoga tulisan ini bermanfaat buat menulis dan membaca🤲☕️😊🤚
Wallahualam
Al Faqir Ahm4d H1kam Suni
Referensi:
اللهم صل وسلم على سيدنا محمد وعلى آل سيدنا محمد بعدد حروف كلام الله، وصل وسلم عليه وآله في أول الكلام وأوسطه وآخره،اللهم آته الوسيلة والفضيلة برحمتك ياأرحم الراحمين
Komentar
Posting Komentar
Silahkan Tanggapi ! Bebas Sopan.....