Perihal Solat I'adah, Bagaimana Hukum Dan Ketentuannya ? Simak Di Sini !

ุจู€ู€ู€ู€ู€ู€ู€ู€ุณู… ุงู„ู„ู‡ ุงู„ุฑุญู…ู† ุงู„ุฑุญูŠู…,ูˆุจู‡ ู†ุณุชุนูŠู† ุงู„ุญู…ุฏู„ู„ู‡ ูˆุตู„ู‰ ุงู„ู„ู‡ ุณุจุญุงู†ู‡ ูˆุจุญู…ุฏู‡ ุนู„ู‰ ุณูŠุฏู†ุงู…ุญู…ุฏ ุงู„ุฃู…ูŠ ูˆ ุขู„ู‡ ูˆุตุญุจู‡ ุฃุฌู…ุนูŠู† 

Deskripsi:
        Istilah salat i'adah sudah dikenal oleh banyak kalangan ahli fiqih, bagi mereka istilah tersebut, sudah tidak asing lagi, salat i'adah adalah 2 kata; yang masing-masing mempunyai arti sendiri, salat artinya salat seperti yang kita ketahui, sedangkan I'ada artinya mengulang, tapi ketika kedua kata tersebut dipadukan, maka mempunyai arti tersendiri, yakni jenis salat yang mempunyai pembahasan sendiri.

Pembahasan 
        Adapun pengertian Salat I'adah ada adalah sebagaimana yang disebutkan dalam Maktubus- syamilah fasal I'adatussolah; Bab Solat ; juz 1 ,sebagai berikut ; 
 ุงู„ุฅุนุงุฏุฉ: ูู‡ูŠ ุฃู† ูŠุคุฏูŠ ุตู„ุงุฉ ู…ู† ุงู„ุตู„ูˆุงุช ุงู„ู…ูƒุชูˆุจุฉ، ุซู… ูŠุฑู‰ ููŠู‡ุง ู†ู‚ุตุงً ุฃูˆ ุฎู„ู„ً ููŠ ุงู„ุขุฏุงุจ ุฃูˆ ุงู„ู…ูƒู…ู„ุงุช، ููŠุนูŠุฏู‡ุง ุนู„ู‰ ูˆุฌู‡ ู„ุง ูŠูƒูˆู† ููŠู‡ุง ุฐู„ูƒ ุงู„ู†ู‚ุต ุฃูˆ ุงู„ุฎู„ู„.
Artinya:
Adapun i‘รขdah ialah ketika seseorang telah melaksanakan shalat fardhu, namun kemudian melihat ada cacat atau cela dalam kesempurnaan ataupun tata krama shalat, dan selanjutnya ia melaksanakan kembali shalat tersebut menurut tata cara yang tidak ada cela ataupun cacat.”

      Untuk Penjelasan lebih rinci dalam masalah ini, maka saya akan menukilkan penjelasannya seperti dirinci oleh Mustafa al-Khin dan Musthafa al-Bugha dalam kitab al-Fiqh al-Manhaji ‘ala Madzhabi Imam al-Syafi’i (Surabaya: Al-Fithrah, 2000), juz I, hal. 110:
Seperti berikut ini : 
ูˆุญูƒู…ู‡ุง: ุงู„ุงุณุชุญุจุงุจ. ุฑูˆู‰ ุงู„ุชุฑู…ุฐูŠ ุฃู†َّู‡ ุตู„َّู‰ ุงู„ู„ู‡ ุนู„ูŠู‡ ูˆุณู„َّู… ุตู„َّู‰ ุงู„ุตุจุญَ، ูุฑุฃู‰ ุฑุฌู„ูŠู† ู„ู… ูŠุตู„ّูŠุง ู…ุนู‡ ูู‚ุงู„: ” ู…ุง ู…ู†ุนูƒู…ุง ุฃู† ุชุตู„ّูŠุง ู…ุนู†ุง؟ ” ูู‚ุงู„ุง: ูŠุง ุฑุณูˆู„ ุงู„ู„ู‡، ุฅู†َّุง ูƒู†َّุง ู‚ุฏ ุตู„ّูŠู†ุง ููŠ ุฑِุญุงู„ู†ุง. ู‚ุงู„: ” ูู„ุง ุชูุนู„ุง؛ ุฅุฐุง ุตู„َّูŠุชู…ุง ููŠ ุฑِุญุงู„ِูƒُู…ุง ุซู…َّ ุฃุชูŠุชُู…ุง ู…ุณุฌุฏَ ุฌَู…ุงุนุฉ، ูุตู„ِّูŠุง ู…ุนู‡ู…، ูุฅู†َّู‡ุง ู„ูƒู…ุง ู†ุงูู„ุฉ “.
Artinya: 
Hukum i‘รขdah ini adalah sunnah ,(dasar dari kesunnahan ini,karena ada) riwayat Imam Turmudzi No. 219: “Bahwasanya Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam shalat shubuh berjamaah, kemudian beliau melihat ada dua lelaki yang tidak shalat bersama beliau, lantas beliau bertanya, ‘Apa yang mencegah kalian berdua shalat bersama kami?’ Dijawab, “Wahai Rasulullah, kami sudah melaksanakan shalat dalam perjalanan.’ Rasulullah berkata, ‘Kenapa tidak? Jika kalian sudah shalat dalam perjalanan, kemudian menemui masjid yang di dalamnya ada jamaah shalat, maka shalatlah bersama mereka, karena yang demikian ini sunnah untuk kalian lakukan

Sebagian ulama menyatakan bahwa ibadah itu ada tiga hukum yang pertama wajib, yang kedua sunnah yang ketiga boleh tidak i'adah .

Wajib I'dah 
      Seorang yang mengulang salatnya, karena salatnya tidak sah , tidak sah karena ia mengerjakannya untuk menghormati waktu semata, seperti misalnya seorang yang berada di dalam kendaraan,ia tidak mungkin turun dari kendaraan untuk menyempurnakan syarat sah salat , karena sebab - sebab tertentu ; yang masuk akal, sedangkan waktu salat sudah hampir habis , lantas dia salat untuk menghormati waktu di mana setelah kondisinya normal ia akan mengulang salat tersebut jika sudah sampai di tempat tujuan.

Sunnah I'ada 
       Misalnya seorang yang menyelsaikan solat wajib , ia ingin menyertai solat berjemaah untuk memperoleh keutamaan lebih dari segi pahala, lantas ia i'dah solat dengan berjamaah

Tidak Wajib ( boleh tidak ) I'dah 
     Seorang yang pernah solat wajib , ia menutupi auratnya dengan lumpur hitam ,sebagai bentuk pengamalan syarat sah solat , ia tidak perlu i'adah.

     Untuk I'adah solat Jumat dengan diganti solat zuhur 4 rakaat itu juga ada pembagian hukumnya , perhatikan keterangan berikut ini : 
ูˆุงู„ุญุงุตู„ ุฃู† ุตู„ุงุฉ ุงู„ุธู‡ุฑ ุจุนุฏ ุงู„ุฌู…ุนุฉ ุฅู…ุง ูˆุงุฌุจุฉ ุฃูˆ ู…ุณุชุญุจุฉ ุฃูˆ ู…ู…ู†ูˆุนุฉ ูุงู„ูˆุงุฌุจุฉ ูƒู…ุง ููŠ ู…ุณุฃู„ุฉ ุงู„ุดูƒ ูˆุงู„ู…ุณุชุญุจุฉ ููŠู…ุง ุฅุฐุง ุชุนุฏุฏุช ุจู‚ุฏุฑ ุงู„ุญุงุฌุฉ ู…ู† ุบูŠุฑ ุฒูŠุงุฏุฉ ูˆุงู„ู…ู…ุชู†ุนุฉ ููŠู…ุง ุฅุฐุง ุฃู‚ูŠู…ุช ุฌู…ุนุฉ ูˆุงุญุฏุฉ ุจุงู„ุจู„ุฏ ููŠู…ุชู†ุน ูุนู„ ุงู„ุธู‡ุฑ. ูˆุงู„ู„ู‡ ุณุจุญุงู†ู‡ ูˆุชุนุงู„ู‰ ุฃุนู„ู…

Artinya, “Kesimpulannya, shalat zhuhur setelah jumat adakalanya wajib, sunnah, dan haram. Yang wajib sebagaimana dalam persoalan diragukan (mana yang lebih dahulu melaksanakan takbiratul ihram saat terdapat berbilangnya jumatan tanpa ada hajat). Yang sunnah dalam persoalan berbilangnya Jumat dengan sebatas kebutuhan tanpa melebihi batas tersebut. Yang haram dalam permasalahan dilaksanakannya satu Jumat dalam satu desa, maka tercegah untuk melakukan shalat zhuhur. Wallahu a‘lam,” (Lihat Syekh Abu Bakr bin Sayyid Muhammad Syatha, Jam’ur Risalatain fi Ta’ddudil Jum’atain, halaman 9). 

        Adapun mengulang  solat kerena lupa rokaat , itu sebenarnya juga "I'adah" secara praktek amaliahnya , hanya saja dalam fasal ini ulama menggunakan istilah " isti'naf " Artinya memulai dari Awal rokaat , kalau dalam bahasa Indonesia itu sama saja namanya yaitu : 
"mengulang". Wallahu'alam

A.Hikam.S 

Referensi 


 ุงู„ู„ู‡ู… ุตู„ ูˆุณู„ู… ุนู„ู‰ ุณูŠุฏู†ุง ู…ุญู…ุฏ ูˆุนู„ู‰ ุขู„ ุณูŠุฏู†ุง ู…ุญู…ุฏ ุจุนุฏุฏ ุญุฑูˆู ูƒู„ุงู… ุงู„ู„ู‡، ูˆุตู„ ูˆุณู„ู… ุนู„ูŠู‡ ูˆุขู„ู‡ ููŠ ุฃูˆู„ ุงู„ูƒู„ุงู… ูˆุฃูˆุณุทู‡ ูˆุขุฎุฑู‡،ุงู„ู„ู‡ู… ุขุชู‡ ุงู„ูˆุณูŠู„ุฉ ูˆุงู„ูุถูŠู„ุฉ ุจุฑุญู…ุชูƒ ูŠุงุฃุฑุญู… ุงู„ุฑุงุญู…ูŠู†

Komentar

Postingan Populer