CARA MENGIRIM HADIAH AMAL KE AHLI KUBUR YANG DIINGINKAN SERTA DASAR HUKUMNYA

بــــــــسم الله الرحمن الرحيم,وبه نستعين الحمدلله وصلى الله سبحانه وبحمده على سيدنامحمد الأمي و آله وصحبه أجمعين 


    Menurut suatu riwayat, ada seribu malaikat akan dikirim,dengan membawa hadiah-hadiah, berupa cahaya pakaian dan makanan kepada ahli kubur,hal ini akan terjadi, jika anda berniat mengirimkan pahala tersebut kepada ahli keluarga anda; yang sudah meninggal dunia, permasalahan ini,  telah ditulis di dalam kitab kitab Ahlussunnah Wal Jamaah yang ditulis oleh Kyai Ali Maksum Jogja halaman 9, Bab I "Kebolehan Mengirim Hadiah Pahala dst"... dan demikian juga ada di dalam kitab-kitab lain; yang tidak saya tulis disini .

Begitulah yang sudah disepakati oleh para jumhur ulama dari kalangan Ahlussunnah Wal Jamaah, dari dulu sampai dengan sekarang, soal masalah dalil dan hujjah yang ada di dalam kitab-kitab kuning itu, banyak sekali , di bagian belakang nanti, insya Allah akan saya sertakan dalil-dalilnya dan pendapat serta pandangan para ulama, mengenai "sampainya pahala tersebut [yakni pahala yang telah diniatkan untuk dikirim] kepada ahli kubur" .
Selanjutnya.... insyaallah ; terlebih dahulu , akan saya tuliskan tata cara Mengirim Pahala,  agar mayit atau ahli kubur mendapat manfaat dari amalan kita seperti Tilawatil Quran , solat, dzikir, doa , shodaqoh dan lain sebagainya , simak disini sebagai berikut  : 
1. Tentukan amal apa yang akan anda kerjakan terlebih dahulu
2. gunakan tata caranya , ilmunya , adab-adab sebelum; ketika dan dan sesudah beramal.
3. berusahalah untuk ikhlas dan mengerjakan amal tersebut ; yakni niat ikhlas karena Allah Subhanahu Wa Ta'ala bukan karena yang lainnya dalam beramal.
4.hendaklah ihtidharul Amal atau dengan arti menghadirkan Fadilah keutamaan ketika beramal.
5.Hendaklah berharap amal tersebut diterima oleh Allah subhanahu wa ta'ala dan khawatir amal tersebut ditolak olehnya!!
6. Setelah anda melakukan suatu amal salatlah dua rakaat !!! setelah membaca Al Fatihah, bacalah ayat Kursi dan surat alhakumutakasur kemudian direkat kedua sesudah Al Fatihah Bacalah surat al-ikhlas sebanyak 11 kali setelah itu ucapkan kalimat seperti ini : 

اللّهُمّ إنّي صلّيتُ هذه الصّلاة وتعلم ما أريد ، اللّهمّ ابعث ثوابَها إلى قبر فلان بن فلان ياأرحم الراحمين 
Ya Allah sesungguhnya aku sholat sunnah ini dan Engkau telah mengetahui niatku, ya Allah sampaikanlah pahala sholat ini ke makam fulan bin fulan (sebutkan nama mayyitnya) 

Berikut ini hadits dengan keterangan yang lebih lengkap : 
(( لا يأتي على الميت أشد من الليلة الأولى ، فارحموا موتاكم بالصدقة ، فمن لم يجد فليصل ركعتين ، يقرأ فيهما فاتحة الكتاب ، وآية الكرسي ، والهاكم التكاثر ، وقل هو الله أحد إحـدى عـشـرة مرة ، ويقول : اللهم إني صليت هذه الصلاة وتعلم ما أريد ، اللهم ابعث ثوابها إلى قبر فلان بن فلان ، فيبعث الله مـن ساعته إلى قبره ألف ملك مع كل ملك نهر وهدية يؤنسونه في قبره إلى أن ينفخ في الصور ويعطى الله المصلي بعدد ما طلعت عليه الشمس حسنات ، ويرفع الله له أربعين ألف درجة ، وأربعين ألف حجة وعمرة ويبني الله له ألف مدينة في الجنة ، ويعطى ثواب ألف شهيد ، ويكسى ألف حلة )) .
 { ذكره في كتاب المختار ومطالع الأنوار ووفي كتاب حجة أهل السنة والجماعة كياهي علي معصوم الجكجاوي على معناه )

Artinya: "Tidak datang bagi mayyit tatkala dimakamkan yang lebih berat daripada malam pertama, (oleh karenanya) kasihanilah mayyit kalian dengan sedekah, barangsiapa yang tidak mampu bersedekah, maka sholatlah dua raka'at bacalah surat Al Fatihah satu kali, ayat Kursi satu kali, surat Alhakumuttakatsur satu kali dan surat Al-Ikhlas sebelas kali pada setiap raka'atnya, kemudian setelah salam, bacalah doa Ya Allah sesungguhnya aku sholat sunnah ini dan Engkau telah mengetahui niatku, ya Allah sampaikanlah pahala sholat ini ke makam fulan bin fulan (sebutkan nama mayyitnya) ", maka Allah akan menyampaikan pahalanya pada saat itu juga ke makam fulan bin fulan dengan seribu Malaikat dan setiap Malaikat membawa sungai yang mengalir dan hadiah, yang selalu menemaninya sampai hari pembangkitan, dan orang yang sholat akan diberi pahala oleh Allah sejumlah kebaikan yang Allah turunkan setiap kali terbit matahari, dan Allah akan mengangkat empat puluh ribu derajatnya dan Allah akan memberinya pahala seperti melakukan empat puluh ribu kali haji dan umroh, dan Allah akan membangunkan seribu kota di surga untuknya, dan Allah akan memberinya pahala seperti pahalanya seribu orang mati syahid, dan Allah akan memberikannya seribu pakaian kemuliaan".

Dasar-Dasar Kebolehan Memberi Hadiah / Transefer Pahala Amal Kepada Ahli Kubur 


Saya rasa cukup 7 ini saja yang menjadi pijakan kita semoga bermanfaat

1.Dalil Ke 1 ; Ayat Al Quran 
1.وَالَّذِينَ جَاءُوا مِنْ بَعْدِهِمْ يَقُولُونَ رَبَّنَا اغْفِرْ لَنَا وَلِإِخْوَانِنَا الَّذِينَ سَبَقُونَا بِالْإِيمَانِ

Artinya, “Orang-orang yang datang sesudah mereka (Muhajirin dan Anshar), mereka berdoa, ‘Ya Rabb kami, beri ampunlah kami dan suadara-saudara kami yang telah beriman terlebih dulu dari kami,” (QS Al-Hasyr ayat 10)

2.Dalil Ke 2 ; Hadits 1 
فقد روي مرفوعا رواه البيهقي في الشعب عن ابن عمر، قال: سمعت رسول الله -صلى الله عليه وسلم- يقول: إذا مات أحدكم فلا تحبسوه وأسرعوا به إلى قبره، وليقرأ عند رأسه بفاتحة البقرة وعند رجليه بخاتمة سورة البقرة، ورواه الطبراني كذلك إلا أنه قال: عند رأسه بفاتحة الكتاب والباقي سواء 
[إتحاف السادة ،باب ذكر المو ومابعده ]

"di dalam Kitab subul iman yang diriwayatkan oleh Imam Baihaqi dari Ibnu Umar ia berkata Saya telah mendengar Rasulullah Shallallahu Alaihi Wasallam bersabda Jika seorang diantara kamu meninggal maka janganlah engkau menahannya segeralah menguburkannya dan bacalah di atas kepalanya al-fatihah dan di kedua kakinya yaitu ayat terakhir dari surat al-baqarah diriwayatkan oleh Imam aktor berani juga hanya saja Imam tau berani mengatakan di sisi kepalanya baca surat al-fatihah dan surat-surat yang lainnya juga sama"

3.Dalil Ke 3 ; Hadits 2 
رُوِيَ عَنِ النَّبِيِّ صلى الله عليه وسلم أَنَّهُ قَالَ مَا الْمَيِّتُ فِي قَبْرِهِ إِلَّا كَالْغَريقِ الْمُغَوَّثِ-بِفَتْحِ الْوَاوِ الْمُشَدَّدَةِ أَيْ الطَّالِبِ لِأَنْ يُغَاثَ-يَنْتَظِرُ دَعْوَةً تَلْحُقُهُ مِنِ ابْنِهِ أَوْ أَخِيهِ أَوْ صَدِيقٍ لَهُ فَإِذَا لَحِقَتْهُ كَانَتْ أَحَبَّ إِلَيْهِ مِنَ الدُّنْيَا وَمَا فِيهَا

Artinya, “Diriwayatkan dari Nabi SAW, beliau bersabda, ‘Tidak ada mayit yang berada dalam kuburnya kecuali ia seperti orang tenggelam yang meminta pertolongan—kal ghariqil mughawwats (dengan diharakati fathah pada huruf wawunya yang bertasdid), yaitu orang yang meminta pertolongan—ia menunggu setetes doa yang yang dikirimkan anaknya, saudara, atau temannya. Karenanya ketika ia mendapatkan doa, maka hal itu lebih ia sukai dibanding dunia dengan seluruh isinya,’” 

(Lihat Syekh Nawawi Banten, Nihayatuz Zain, halaman 281).

4.Dalil Ke 4 ;Hadits 3 
أن رسول الله صلى الله عليه وآله وسلم ضحَّى بكبش أقرن، وقال: «هذا عنِّي، وعمَّن لم يُضَحِّ من أمَّتي» أخرجه الإمام أحمد في "المسند"؛ فقد جعل النبي صلى الله عليه وآله وسلم ثواب الأضحية لمن لم يُضَحِّ من أمته، ومثله سائر القُرَب؛
"Diriwayatkan bahwasanya Rasulullah Shallallahu Alaihi Wasallam pernah mengorbankan seekor kambing kibasy bertanduk untuk disembelih menjadi hewan kurban, beliau bersabda : 'ini saya niatkan untuk saya dan untuk orang yang belum pernah berkurban dari golongan umatku' " , 
[demikian dalam kitab Musnad Ahmad ]

Dari itu,maka sesungguhnya Rasulullah Shallallahu Alaihi Wasallam telah mengajarkan kepada kita melalui hadits ini, bahwa pahala qurban untuk sampai untuk mereka yang belum pernah kurban sama sekali, dari golongan umatnya , maka perhatikan niat kita dalam berkurban!

5. Dalil Ke 5 ; Tafsir Ayat 10 Al Hasyer 
اَجْمَعَ الْعُلَمَاءُ عَلَى اَنَّ الدُّعَاءَ لِلْاَمْوَاتِ يَنْفَعُهُمْ وَيَصِلُهم ثَوَابُهُ وَاحْتَجُّوا بِقَوْلِهِ تَعَالَى وَالَّذِينَ جَاءُوا مِنْ بَعْدِهِمْ يَقُولُونَ رَبَّنَا اغْفِرْ لَنَا وَلِإِخْوَانِنَا الَّذِينَ سَبَقُونَا بِالْإِيمَانِ

Artinya, “Para ulama sepakat bahwa doa untuk orang-orang yang telah meninggal dunia akan memberikan manfaat kepada mereka dan akan sampai juga pahalanya kepada mereka. Para ulama ini berdalil dengan firman Allah SWT, ‘Orang-orang yang datang sesudah mereka (Muhajirin dan Anshar), mereka berdoa, ‘Ya Rabb kami, beri ampunlah kami dan suadara-saudara kami yang telah beriman terlebih dulu dari kami,’ (Al-Hasyr ayat 10),’” 
(Lihat Muhyiddin Syarf An-Nawawi, Al-Adzkar An-Nawawiyyah ) 

ذهب جمهور الفقهاء من الحنفية والمالكية والحنابلة وبعض الشافعية، أن إهداء ثواب العمل الصالح للأموات جائز، وأنه يصل إليهم بإذن الله تعالى، ويشهد لذلك قول الله تعالى: (وَالَّذِينَ جَاؤُوا مِن بَعْدِهِمْ يَقُولُونَ رَبَّنَا اغْفِرْ لَنَا وَلِإِخْوَانِنَا الَّذِينَ سَبَقُونَا بِالْإِيمَانِ وَلَا تَجْعَلْ فِي قُلُوبِنَا غِلّاً لِّلَّذِينَ آمَنُوا رَبَّنَا إِنَّكَ رَؤُوفٌ رَّحِيمٌ) الحشر/10، وقول النبي صلى الله عليه وسلم: (استغفروا لأخيكم؛ فإنه الآن يُسأل) رواه أبو داود.
"Para Jumhur ulama dari golongan Hanafi, Maliki, Hambali dan sebagian dari Mazhab Syafi'i, bahwa mengirim pahala amal sholeh bagi orang yang sudah meninggal hukumnya boleh , dan pahalanya sampai kepada mereka yang sudah wafat , atas seizin Allah Ta'ala, Hal ini berdasarkan firman Allah Subhanahu Wa Ta'ala (seperti tertulis di atas) sebuah hadis Nabi Shallallahu Alaihi Wasallam yang mendukung ayay diatas ; yang artinya :'mintakanlah ampun kepada saudaramu karena Sekarang dia sedang ditanya'

 (hadits riwayat Abu Daud, dikutip dari laman aliftaa )

6.Dalil Ke 6 ;  Ulama Mazhab Hanafi 

Imam Ibnu Abil Izz – ulama Hanafiyah – menuliskan,
إن الثواب حق العامل، فإذا وهبه لأخيه المسلم لم يمنع من ذلك، كما لم يمنع من هبة ماله له في حياته، وإبرائه له منه بعد وفاته. وقد نبه الشارع بوصول ثواب الصوم على وصول ثواب القراءة ونحوها من العبادات البدنية
Sesungguhnya pahala adalah hak orang yang beramal. Ketika dia hibahkan pahala itu kepada saudaranya sesama muslim, tidak jadi masalah. Sebagaimana dia boleh menghibahkan hartanya kepada orang lain ketika masih hidup. Atau membebaskan tanggungan temannya muslim, yang telah meninggal.
(Syarah Thawiyah Oleh Qodhi Ibnu Abil 'Izz )





7.Dalil Ke 7 ; Ulama Hambali 

وقال محمد بن أحمد المروزي سمعت أحمد بن حنبل يقول : إذا دخلتم المقابر فاقرءوا بفاتحة الكتاب والمعوذتين ، وقل هو الله أحد ، واجعلوا ثواب ذلك لأهل المقابر فإنه يصل إليهم [إتحاف السادة ،باب ذكر المو ومابعده ]
"Berkata Muhammad bin Ahmad Al marwazi Saya pernah mendengar Ahmad bin hambal berkata kalau kamu masuk ke dalam kubur maka bacalah Fatihah dan klau rabbil Falaq dan khulafah serta pahalanya kepada ahli kubur karena hal ini sampai kepada mereka"

Kisah Izzudin bin Abdissalam 
Abdul salam bin abdul salam seorang ulama dari mazhab syafii , yang terkenal dalam fatwanya "tidak menyetujui jika pahala sampai kepada mayat , yang  dibacakan atau diniatkan kepadanya suatu amal soleh, diterangkan dalam banyak keterangan sebagai mana yang dikutip di bawah ini
ومن اللطائف أن عز الدين بن عبد السلام الشافعى رئي في المنام بعد موته فقيل له : ما تقول فيما كنت تنكر من وصول ما يهدى من قراءة القرآن للموتى ؟
فقال : هيهات ، وجدت الأمر على خلاف ما كنت أظن

Artinya : "di antara rahasia dalam cerita para ulama , bahwa Izzuddin bin Abdi salam yang bermazhab Syafi'i di mimpikan oleh seseorang Setelah meninggalnya maka ditanyakan kepadanya setelah wafatnya Bagaimana pandanganmu yang dulu pernah  mengingkari sampai sampainya pahala membaca Alquran kepada mayit?? , 
 beliau menjawab "jauh sekali dari fatwa itu aku melihat Masalah sebenarnya yang menyalahi apa yang aku duga selama ini"

Ringkasan : 
pahala tetap sampai kepada mayat jika diniatkan untuk hadiah kepadanya sesudah kita beramal walaupun hal ini terdapat ikhtilaf diantara para ulama wallahualam
 


Ahmad Hikam Suni 





 اللهم صل وسلم على سيدنا محمد وعلى آل سيدنا محمد بعدد حروف كلام الله، وصل وسلم عليه وآله في أول الكلام وأوسطه وآخره،اللهم آته الوسيلة والفضيلة برحمتك ياأرحم الراحمين

Komentar

Postingan Populer