ALIM ULAMA DULU YANG RUSAK,LALU PEJABAT RUSAK, TERUS RAKYATNYA ;INI RINCIAN-SINGKATNYA

Pengajian Ke 162
بــــــــسم الله الرحمن الرحيم,وبه نستعين الحمدلله وصلى الله 
سبحانه وبحمده على سيدنامحمد الأمي و آله وصحبه أجمعين
 


Deskripsi
       Tidak diragukan lagi, bahwa rakyat rusak disebabkan oleh rusaknya akhlak para pejabat dan rusaknya pejabat, karena rusaknya para ulama , Di mana mereka diam; tidak membetulkan pejabat yang keliru keputusan dan tindakannya ,Perhatikan kata - kata Imam Al Ghazali rahimahullahu Ta'ala
مافسدت الرعية إلا بفساد الملوك، ومافسدت الملوك إلابفساد العلماء”[ الإحياء]
"Rakyat rusak disebabkan oleh rusaknya akhlak para pejabat dan rusaknya  pejabat karena rusaknya para ulama"

       Semua ini karena mereka para ulama itu bungkam lisannya -alias tumpul– untuk menyampaikan kebenaran, disebabkan faktor  materi atau harta yang menggiurkan , sebuah ungkapan menyatakan :

"Isi kepala tokoh agama pun akan berubah, melihat tumpukan harta yang melimpah sehingga iman menjadi goyang" 

Akhirnya mereka ( para alim ulama itu seolah ) membiarkan tindakan -tindakan para pejabat yang tidak sepatutnya diamalkan ; dilaksanakan dan berdiam-diri terhadap perbuatan haram , sikap berdiam diri ini lantaran indahnya materi yang menggiurkan yang sudah mereka dapatkan,bahkan –audzubillahimindzalik– sampai-sampai menghalalkan yang haram atau mengharamkan yang halal, di mana sikap ini akan menggiringnya kepada kekufuran atau su'ul khotimah

       Ketika para pejabat sudah memberikan keputusan yang tidak sesuai dengan kebenaran,lalu kemudian melanjutkan dengan meralisasikannya, maka orang-orang yang di bawah atau masyarakat awam senang atau tidak, terpaksa akan mengikuti keputusannya dan pelaksanaan tsb, kemudian keputusan itu akan berubah menjadi adat, hukum dan kebudayaan , hal ini memungkin di sebagian besar umat Islam,hal itu akan di-anggapnya sebagai suatu kebaikan yang tidak boleh dihilangkan, –padahal secara syar'i– itu jelas melanggar, disinilah letak kehancuran itu.

        Maka Allah subhanahu wa Ta'ala akan menurunkan berbagai macam musibah untuk negeri tersebut.
Perhatikan ayat berikut ini ,Surat Al isra ayat 16 :
وَإِذَآ أَرَدْنَآ أَن نُّهْلِكَ قَرْيَةً أَمَرْنَا مُتْرَفِيهَا فَفَسَقُوا۟ فِيهَا فَحَقَّ عَلَيْهَا ٱلْقَوْلُ فَدَمَّرْنَٰهَا تَدْمِيرًا

Artinya: Dan jika Kami hendak membinasakan suatu negeri, maka Kami perintahkan kepada orang-orang yang hidup mewah di negeri itu (supaya mentaati Allah) tetapi mereka melakukan kedurhakaan dalam negeri itu, maka sudah sepantasnya berlaku terhadapnya perkataan (ketentuan Kami), kemudian Kami hancurkan negeri itu sehancur-hancurnya.


Ada 2 Perlu digaris-bawahi

▪️ "diamnya ulama atas suatu kemaksiatan itu tidak lebih berbahaya dari pada pejabat yang melakukan kemaksiatan sebab mereka bermaksiat dengan kebodohan sedangkan ulama bermaksiat dengan ilmu"
▪️ Telah mendengarkan penjelasan ini janganlah kita lantas langsung berburuk sangka kepada pusat-pusat di sekitar kita.


Solusinya : adalah masyarakat muslim dari semua elemen mengamalkan ayat 3 surat wal asri dan ayat yang serupa dengan itu.

By Ahmad Hikam Suni

 اللهم صل وسلم على سيدنا محمد وعلى آل سيدنا محمد بعدد
 حروف كلام الله، وصل وسلم عليه وآله في أول الكلام وأوسطه وآخره،اللهم آته الوسيلة والفضيلة برحمتك ياأرحم الراحمين

Komentar

Postingan Populer