MAKAN DAGING QURBAN HARIMAU MENURUT MAZHAB MALIKI ??
𝗣𝗲𝗻𝗴𝗮𝗷𝗶𝗮𝗻 𝗞𝗲 128
بــــــــسم الله الرحمن الرحيم,وبه نستعين
الحمدلله وصلى الله
على سيدنامحمد وعلى آله أجمعين
Beredar Unggahan Video seekor Harimau yang sedang dikuliti baknya kambing qurban ,ehmm....🙂,orang - orang tentu bertanya- tanya mengenai hukumnya....
Sebagai jawaban atas unek-enek mereka tersebut adalah :
"Menurut mazhab asy-Syafi‘i, mazhab Hanafi, Imam Asyhab, dan sebagian sahabat Imam Malik, binatang buas yang berkaki empat termasuk harimau haram dimakan,namun, mereka masih berbeda pendapat tentang maksud binatang buas,besar kemungkinan aktivitas yang tidak umum di Indonesia yang ada dalam video tersebut adalah panitia qurban 🐆 mazhab maliki "
Dalil-Dalil
*المباح* طعام طاهر والبحري وإن ميتا وطير ولو جلالة وذا مخلب ونعم ووحش لم يفترس: كَيَرْبُوعٍ وَخُلْدٍ وَوَبْرٍ وَأَرْنَبٍ وَقُنْفُذٍ وَضَرْبُوبٍ وَحَيَّةٍ أمن سمها وخشاش أرض وعصير: وفقاع وسوبيا وعقيد أمن سكره وللضرورة ما يسد غير آدمي وخمر إلا لغصة وقدم الميت على خنزير وصيد لمحرم لا لحمه وطعام غير إن لم يخف القطع وقاتل عليه
*والمحرم* النجس وبغل وفرس وحمار ولو وحشيا دجن
*وَالْمَكْرُوهُ* سَبْعٌ وَضَبُعٌ وَثَعْلَبٌ وَذِئْبٌ *وَهِرٌّ وَإِنْ وحشيا* وفيل وكلب ماء وخنزير وشراب خليطين ونبذ بكدباء وفي كره القرد
والطين ومنعه: قولان
[Mukhtashar al Khalil hal. 80]
MUI
Menurut madzhab Maliki; hewan yang haram dimakan hanyalah yang disebut keharamannya secara Sharih di dalam Al-Quran (di antaranya di dalam surat al-An’am, ayat 145, an-Nahl ayat 115, dll). Yaitu: “bangkai, darah dan daging babi”. Sedangkan binatang yang tidak disebut dalam ayat-ayat ini, maka tidaklah haram memakannya. Adapun binatang yang bertaring tadi; Makruh memakannya karena dilarang oleh hadits Nabi saw. Jadi, menurut madzhab Maliki; larangan Nabi Saw dalam hadits tersebut adalah larangan yang bersifat makruh, bukan larangan haram (al-Mausu’ah al-Fiqhiyyah al-Kuwaitiyyah).
Ref :HALAL MUI
Uraian BincangSyariah
Menurut mazhab asy-Syafi‘i, mazhab Hanafi, Imam Asyhab, dan sebagian sahabat Imam Malik, binatang buas yang berkaki empat haram dimakan. Namun, mereka masih berbeda pendapat tentang maksud binatang buas.
Mazhab Hanafi menyebutkan bahwa semua binatang yang memakan daging adalah binatang buas, seperti dubuk (hyena/sejenis anjing hutan), binatang sejenis tikus (yarbu‘), dan kucing. Sedangkan mazhab asy-Syafi‘i menyebutkan bahwa binatang buas yang haram dimakan adalah binatang yang menyerang manusia, seperti singa, macan tutul, dan serigala. Adapun dubuk (hyena) dan rubah adalah halal dimakan (hlm. 514- 515).
Selain itu, jumhur ulama berpendapat bahwa haram memakan monyet dan memanfaatkannya. Begitu pula dengan anjing, di mana menurut kalangan mazhab asy-Syafi‘i, haram memakan anjing dan memanfaatkannya (hlm. 515).
Sementara mazhab Maliki berpendapat bahwa makruh memakan daging binatang buas yang berkaki empat, seperti singa, macan tultul, serigala, beruang, gajah, macan kumbang, garangan, dan kucing (baik jinak maupun liar). Namun, para ulama mazhab Maliki masih berbeda pendapat mengenai monyet dan anjing (Syekh ‘Abdurrahman al-Jaziri, Kitab al-Fiqh ‘ala al-Mazahib al-‘Arba‘ah, 2011, II: 5).
Selengkapnya disini ☕👉Bincang Syariah
By Ahmad Hikam Suni
اللهم صل وسلم على سيدنا محمد وعلى آل سيدنا محمد بعدد حروف كلام الله، وصل وسلم عليه وآله في أول الكلام وأوسطه وآخره،اللهم آته الوسيلة والفضيلة برحمتك ياأرحم الراحمين

Komentar
Posting Komentar
Silahkan Tanggapi ! Bebas Sopan.....