BENARKAH DITINGGAL IBU ITU YATIM ??

Pengajian Ke 93

بــــــــسم الله الرحمن الرحيم,وبه نستعين الحمدلله وصلى 
الله على سيدنامحمد وعلى آله أجمعين


Makna Yatim menurut  bahasa itu sudah dijelaskan oleh para Ulama.



Adapun orang yang yang kehilangan kedua orang tuanya disebut dengan "Lathim(لطيم)" dan orang yang ditinggal mati bapaknya disebut dengan "yatim" Sedangkan orang yang yang ditinggal mati oleh ibunya disebut dengan istilah al'ajiy / العجي .

Dalam prihal  ini terdapat kesalahan yang fatal bahwa Seseorang selalu dikatakan sebagai anak yatim untuk setiap orang yang ditinggal mati oleh Bapak atau ibunya padahal tidak demikian....

Istilah yatim hanya khusus untuk orang yang ditinggal oleh ayahnya.

Sedangkan batas seseorang dikatakan yatim itu adalah sampai dia berakal atau akil baligh Hal ini berdasarkan sabda Nabi Shallallahu Alaihi Wasallam sebagai berikut :

 (لا يُتْمَ بعد احتلام)
Artinya
"tidak disebut yatim seorang yang yang sudah sampai akhir balik"
(Al-Hadits)

Terdapat keterangan lain bahwa seseorang dikatakan yatim kalau dia masih belum bisa bekerja menghasilkan sesuatu untuk keperluannya dia tetap dikatakan yatim walau umurnya sudah terbilang balig,tapi ini Yatim Majazi namanya, kondisi seperti ini terutama bagi anak perempuan.

Makna inilah yang disetujui oleh para Ahli Ilmu , wallohu'alam

Kesimpulan :
1.Disebut Yatim karena ditinggal Bapak
2.Yatim terbagi 2 :
a.Yatim Haqiqi
b.Yatim majazi, saya sendiri mengambil pendapat kedua khususnya anak perempuan.



العبارة الأولى 
تسمية من فقد أمه
من يدرس اللغة ويقرأ يجد لكلّ شيء مسمّى؛ فالذي فقد أبويه الاثنين يُسمى لطيماً، والذي مات أبوه يسمى يتيماً، أمّا الذي تموت أمه فيسمّى العجي، وهناك خطأ شائع بأنّ يسمى يتيماً كل من فقد أباه أو أمه.

العبارة الثانية
أما اليتيم اصطلاحاً، هو من توفي عنه والده وهو ما زال جنين في بطن أمه، أوما زال صغيراً لم يصل سن البلوغ، وتستمر صفة اليتم فيه إلى أن يبلغ، لقول النبي محمد صَلَى اللهُ عليهِ وسلم: (لا يُتْمَ بعد احتلام)[السلسلة الصحيحة] وقد يُطلق على اليتيم بعد بلوغه لفظ يتيم، وهو إطلاق مجازي وليس بحقيقي، وذلك باعتبار ما كان.

Pemirsa boleh membaca di link ini  sebagai rujukan

Penulis Ahmad Hikam Suni

Sumber :
GOOGLEWEBLIGHT

Komentar

Postingan Populer