RUJUKNYA SEORANG MURID YANG MERUPAKAN ULAMA BESAR YUNUS BIN ABDIL 'ALA KEPADA GURU BESARNYA IMAM MUHAMMAD BIN IDRIS ASSYAFII


Pengajian Ke 84

بــــــــسم الله الرحمن الرحيم,وبه نستعين الحمدلله وصلى
الله على سيدنامحمد وعلى آله أجمعين


Kisah Indahnya Ikhtilaf Dua Ulama  Besar Yang Mengesankan  Antara Guru Dan Murid


ﻳﺮﻭﻯ ﺃﻥ ﻳﻮﻧﺲ ﺑﻦ ﻋﺒﺪ ﺍﻷﻋﻠﻰ - ﺃﺣﺪ ﻃﻼﺏ ﺍﻹﻣﺎﻡ ﺍﻟﺸﺎﻓﻌﻲ - ﺍﺧﺘﻠﻒ ﻣﻊ ﺍﻹﻣﺎﻡ ﻣﺤﻤﺪ ﺑﻦ ﺇﺩﺭﻳﺲ ﺍﻟﺸﺎﻓﻌﻲ ﻓﻲ ﻣﺴﺄﻟﺔ ﺃﺛﻨﺎﺀ ﺇﻟﻘﺎﺋﻪ ﺩﺭﺳﺎً ﻓﻲ ﺍﻟﻤﺴﺠﺪ . ﻓﻘﺎﻡ ﻳﻮﻧﺲ ﻏﺎﺿﺒﺎً ﻭﺗﺮﻙ ﺍﻟﺪﺭﺱ ﻭﺫﻫﺐ ﺇﻟﻰ ﺑﻴﺘﻪ .
Diriwayatkan bahwa Yunus bin Abdil A'la, -salah seorang murid Imam Assyafii -  beliau pernah berselisih pendapat dengan sang guru, yaitu Imam Muhammad bin Idris Al Syafi'i sewaktu  beliau mengajar di Masjid. Hal ini membuat Syeikh Yunus bangkit dan meninggalkan majelis itu dalam keadaan marah.

ﻓﻠﻤﺎ ﺃﻗﺒﻞ ﺍﻟﻠﻴﻞ، ﺳﻤﻊ ﻳﻮﻧﺲ ﺻﻮﺕَ ﻃﺮﻕٍ ﻋﻠﻰ ﺑﺎﺏ ﻣﻨﺰﻟﻪ .
ﻓﻘﺎﻝ ﻳﻮﻧﺲ : ﻣَﻦْ ﺑﺎﻟﺒﺎﺏ؟
ﻗﺎﻝ ﺍﻟﻄﺎﺭﻕ : ﻣﺤﻤﺪ ﺑﻦ ﺇﺩﺭﻳﺲ .
ﻗﺎﻝ ﻳﻮﻧﺲ : ﻓﺘﻔﻜﺮﺕُ ﻓﻲ ﻛﻞ ﻣَﻦْ ﻛﺎﻥ ﺍﺳﻤﻪ ﻣﺤﻤﺪ ﺑﻦ ﺇﺩﺭﻳﺲ ﺇﻻ ﺍﻟﺸﺎﻓﻌﻲ .
ﻗﺎﻝ : ﻓﻠﻤﺎ ﻓﺘﺤﺖُ ﺍﻟﺒﺎﺏ ، ﻓﻮﺟﺌﺖُ ﺑﻪ .

Ketika  menjelang malam, Syeikh  Yunus mendengar pintu rumahnya diketuk; Ia berkata: "Siapa di pintu?"
Orang yang mengetuk menjawab, "Muhammad bin Idris." 
Seketika Yunus berusaha untuk mengingat semua orang yang ia kenal dengan nama itu, hingga ia yakin tidak ada siapapun yang bernama Muhammad bin Idris yang ia kenal, kecuali Imam Asy Syafi'i. 
Saat ia membuka pintu, 
ia sangat terkejut dengan kedatangan sang guru besar, yaitu Imam Syafi'i.

ﻓﻘﺎﻝ ﺍﻹﻣﺎﻡ ﺍﻟﺸﺎﻓﻌﻲ : ﻳﺎ ﻳﻮﻧﺲ ﺗﺠﻤﻌﻨﺎ ﻣﺌﺎﺕُ ﺍﻟﻤﺴﺎﺋﻞ، ﺃﺗُﻔﺮّﻗُﻨﺎ ﻣﺴﺄﻟﺔ؟ ﻓﻼ ﺗﺤﺎﻭﻝ ﺍﻻﻧﺘﺼﺎﺭ ﻓﻲ ﻛﻞ ﺍﻻﺧﺘﻼﻓﺎﺕ، ﻓﻜﺜﻴﺮﺍً ﻣﺎ ﻳﻜﻮﻥ ﻛﺴﺐُ ﺍﻟﻘﻠﻮﺏ ﺃﻭْﻟﻰ ﻣﻦ ﻛﺴﺐ ﺍﻟﻤﻮﺍﻗﻒ، ﻭﻻ ﺗﻬﺪﻡ ﺟﺴﻮﺭﺍً ﺑﻨﻴْﺘَﻬﺎ ﻭ ﻋﺒﺮﺕَ ﻋﻠﻴﻬﺎ ، ﻓﺮﺑﻤﺎ ﺗﺤﺘﺎﺟﻬﺎ ﻟﻠﻌﻮﺩﺓ ﻳﻮﻣﺎً ﻣﺎ .
Imam Syafi'i berkata, "Wahai Yunus, selama ini kita disatukan dalam ratusan masalah, apakah karena satu masalah saja kita harus berpisah?
Janganlah engkau berusaha untuk menjadi pemenang dalam setiap perbedaan pendapat. Terkadang, meraih hati orang lain itu lebih utama dari pada meraih kemenangan atasnya. Jangan pula engkau hancurkan jembatan yang telah kau bangun dan kau lewati di atasnya berulang kali, karena boleh jadi, kelak satu hari nanti engkau akan membutuhkannya kembali."p


ﺣﺎﻭﻝ ﺩﻭﻣﺎً ﺃﻥ ﺗﻜﺮﻩ ﺍﻟﺨﻄﺄ ، ﻭﻻ ﺗﻜﺮﻩْ ﺍﻟﻤﺨﻄﺊ . ﻛﻦْ ﺑﺎﻏﻀﺎً ﻟﻠﻤﻌﺼﻴﺔ، ﻭﺳﺎﻣﺢ ﺍﻟﻌﺎﺻﻲ، ﺍﻧﺘﻘﺪ ﺍﻟﻘﻮﻝَ، ﻭﻟﻜﻦ ﺍﺣﺘﺮﻡ ﻗﺎﺋﻠﻪ، ﻓﻤﻬﻤّﺘُﻨﺎ ﻓﻲ ﺍﻟﺤﻴﺎﺓ ﺃﻥ ﻧﻘﻀﻲ ﻋﻠﻰ ﺍﻷﻣﺮﺍﺽ، ﻻ ﻋﻠﻰ ﺍﻟﻤﺮﺿﻰ .
"Berusahalah dalam hidup ini agar engkau selalu membenci perilaku orang yang salah, tetapi jangan pernah engkau membeci orang yang melakukan kesalahan itu. Engkau harus marah saat melihat kemaksiatan, tapi berlapang dadalah atas para pelaku kemaksiatan. Engkau boleh mengkritik pendapat yang berbeda, namun tetap menghormati terhadap orang yang berbeda pendapat. Karena tugas kita dalam kehidupan ini adalah menghilangkan penyakit, dan bukan membunuh orang yang sakit."
ﻓﺈﺫﺍ ﺃﺗﺎﻙ ﺍﻟﻤﻌﺘﺬﺭ ﻓﺎﺻﻔﺢ، ﻭ ﺇﻥْ ﺟﺎﺀﻙ ﺍﻟﻤﻬﻤﻮﻡُ ... ﻓﺄﻧﺼﺖْ ﻟﻪ ، ﻭ ﺇﻥْ ﻗﺼَﺪَﻙ ﺍﻟﻤﺤﺘﺎﺝ ﻓﺄﻋﻄﻪ ﻣﻤﺎ ﺃﻋﻄﺎﻙ ﺍﻟﻠﻪ، ﻭ ﺇﺫﺍ ﺃﺗﺎﻙ ﺍﻟﻨﺎﺻﺢ ﻓﺎﺷﻜﺮﻩ ، ﻭ ﺣﻯﺎ . ﻟﻮ ﺣﺼﺪﺕَ ﺷﻮﻛﺎً ﻳﻮﻣﺎً ﻣﺎ ، ﻓﻜﻦْ ﻟﻠﻮﺭﺩ ﺯﺍﺭﻋﺎً ﻭ ﻻ ﺗﺘﺮﺩﺩ، ﻓﺎﻟﺠﺰﺍﺀ ﻋﻨﺪ ﺍﻟﻮﺩﻭﺩ ﺍﻟﻜﺮﻳﻢ ﺃﺟﺰﻝ ﻣﻦ ﺟﺰﺍﺀ ﺍﻟﺒﺸﺮ .
"Maka apabila ada orang yang datang meminta maaf kepadamu, maka segera maafkan. Apabila ada orang yang tertimpa kesedihan, maka dengarkanlah keluhannya. Apabila datang orang yang membutuhkan, maka penuhilah kebutuhannya sesuai dengan apa yang Allah berikan kepadamu. Apabila datang orang yang menasehatimu, maka berterima kasihlah atas nasehat yang ia sampaikan kepadamu. Bahkan seandainya satu hari nanti engkau hanya menuai duri, tetaplah engkau untuk senantiasa menanam bunga. Karena sesungguhnya balasan yang dijanjikan oleh Allah yang Maha Pengasih lagi Dermawan jauh lebih baik dari balasan apapun yang mampu diberikan oleh manusia."
Ini merupakan Nasihat imam Syafi'i pada muridnya Yunus bin Abdil A'la, dan itu hak beliau memberi nasihat kepada muridnya
Pelajaran ini merupakan pelajaran yg berharga dari Imam Syafii dan muridnya bagi kita semua dalam berinteraksi sosial, jangan sampai karena perbedaan pandangan, perbedaan politik atau sekecil kesalahan, jalinan tali persahabatan jadi rusak ...

ﺍﻟﻠﻬﻢ ﺍﺟﻌﻠﻨﺎ ﻣﻤﻦ ﻳﺴﺘﻤﻊ ﺍﻻﻗﻮﺍﻝ ﻣﻦ ﺍﻟﻌﻠﻤﺎﺀ ﻓﻴﺘﺒﻌﻮﻥ ﺃﺣﺴﻨﻪ . ﺁﻣﻴﻦ ﻳﺎﺭﺏ ﺍﻟﻌﺎﻟﻤﻴﻦ بجاه سيد المرسلين
YA Alloh jadikanlah kami  termasuk orang-orang yang yang yang mendengarkan nasehat-nasehat dari para ulama dan mengikutinya dengan sebaik-baiknya nya amin yarobbalalami min-jae dengan kebetkahan penghulu para nabi dan rasul kabulkanlah.
Dalam riwayat lain akhirnya murid beliau Imam Yunus bin Abdil a'la pun menangis dan merangkul Gurunya Imam Syafii sembari meminta maaf dan meminta terima kasih atas sarannya.
Sebenarnya Yunus bin Abdil 'Ala ini seorang ulama , Imam, Muqri , Al Hafidh dan seorang Syaikhul Islam , di mesir  nama aslinya adalah Yunus bin Abdil 'Ala bin Masalah bin Hafsh bin Hayyan bin , sebagai keterangan berikut ini  :

يونس بن عبدالأعلى بن ميسرة بن حَفْص بن حيَّان الإمام، شيخ الإسلام أبو موسى الصَّدفيُّ المِصْرِيُّ المقْرِئُ الحافظُ، وُلد سنة سبعينَ ومائةٍ في ذي الحِجَّة.كان من كبار العلماء في مصر، وكان كبير المعدلين والعلماء في زمانه بمصر، وأحد رواة الحديث النبوي.
Bahkan banyak yang menjadi perawi haditsnya itu dari kalangan ulama besar , seperti Imam Muslim , Nasai , Muhammad bin Majah, Abu Hatimu dsb... perhatikan Ibroh di bawah ini
حدث عنه: مسلم بن الحجاج، والنسائي، ومحمد بن ماجة، وأبو حاتم، وأبو زرعة، وبقي بن مخلد، وابن خزيمة، وأبو بكر بن زياد النيسابوري، وأبو عوانة الإسفراييني، وعبد الرحمن بن أبي حاتم، وعمر بن بجير، وأبو جعفر بن سلامة الطحاوي، وأبو الطاهر أحمد بن محمد الخامي، وأبو بكر محمد بن سفيان بن سعيد المصري المؤذن، وأبو الفوارس أحمد بن محمد السندي، وخلق كثير. قرأ عليه: مواس بن سهل المصري، وأحمد بن محمد الواسطي، وعبد الله بن الهيثم دلبة، وعبد الله بن الربيع الملطي شيخ للمطوعي، وسمع منه الحروف: محمد بن عبد الرحيم الأصبهاني، وأسامة بن أحمد، وابن خزيمة، وابن جرير، ومحمد بن الربيع الجيزي، وغيرهم.

Kesimpulan Dan Kritik
Kesalahan yang telah dilakukan oleh Imam Yunus ini merupakan jenis kesalahan umum kita sendiri juga; terkadang melakukannya , jadi tidak usah berlebihan dalam mengklaim kesalahnnya, apalagi sampai memojokkan nya, bagaimana pun sikap lapang dada beliau untuk  menerima nasehat gurunya sambil menangis itu merupakan akhlak yang kita sendiri belum tentu bisa meniru nya,
Yang saya sayangkan adalah dalam beberapa artikel dan tulisan baik dalam memberikan Judul ataupun penjelasan terkesan merendahkan Imam Yunus ini, seandainya Imam Syafii membaca tulisan mereka pastilah Imam Syafii tidak menyukai muridnya direndahkan

Wallohu'alam

By Ahmad Hikam

Referensi :

Komentar

Postingan Populer